Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang 35 Tahun Tragedi Bintaro dan 5 Kunci Keselamatan dari PT Kereta Api Indonesia

19 Oktober 2022   17:09 Diperbarui: 19 Oktober 2022   17:58 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecelakaan Kereta Api di Kawasan Bintaro tahun 1987, (Dok: kompas.com)

Transportasi umum memang  sangat menyenangkan dalam berpergian, karena kita tidak perlu mengemudi dan bisa menikmati dengan santai perjalanan yang kita lalui. Kecelakaan lalu lintas bisa dimana saja dan kapan saja , baik di darat, laut maupun di udara, termasuk kecelakaan kereta api. 

Tepat pada hari ini, 19 Oktober 2022 mengingatkan kita tentang tragedi Bintaro 35 tahun yang lalu yang menyita perhatian dunia, yaitu tanggal 19 Oktober 1987 yang menewaskan 139 korban jiwa dan  ada sekitar 254 korban luka-luka. Kronologi Kecelakaan melibatkan dua kereta di kawasan Pondok betung, Bintaro, Tanggerang Selatan. 

Peristiwa kecelakan ini , kereta api Patas Merak jurusan  Tanah Abang-Merak yang berangkat dari  Stasiun Kebayoran (KA 220) bertabarakan dengan kereta lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota (KA 225) yang berangkat dari Stasiun Sudimara. 

Tragedi Bintaro termasuk dari kecelakaan terbesar di dunia, yang menewaskan ratusan korban jiwa dan sebagian lainnya luka berat. Proses evakuasi juga berlangsung lama, karena benturan antar kepala kereta  yang cukup keras. 

Hasil dari penyelidikan menyatakan kecelakan tersebut akibat kecerobohan petugas Stasiun Sudimara  yang telah memberikan sinyal aman untuk kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal kenyataannya tidak ada intruksi pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. 

Hal tersebut di lakukan karena tidak ada jalur kosong di Stasiun Sudimara. Dilansir dari Wikipedia.org, Dua buah lokomotif, BB303 16 (KA 220) dan BB306 16 (KA 225) mengalami kerusakan parah.

Kerusakan yang cukup hebat terjadi, BB303 16 ditelan kereta penumpang berbagasi KB3-65601.K3-65626 (KA 225) juga mengalami kerusakan parah. Dua kereta di belakang kereta pertama, K3-66505 (KA 220), dan K3-65654 (KA 225) mengalami rusak ringan.

Penyebab umum kecelakaan kereta api bisa faktor internal dan eksternal seperti sarana dan prasarana, kondisi alam yang menggangu perjalanan kereta, human error atau SDM dan oknum yang sengaja mengganggu keselamatan kereta api.

Agar tragedi Bintaro tidak terulang kembali, maka di butuhkan  penerapan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari PT. Kereta Api Indonesia untuk lebih waspada lagi. 

Selain standarisasi sarana dan prasarana kereta api, pengecekan jalur kereta api secara detail dan berkala, serta peningkatan kompetensi dan disiplin pegawai. Berikut adalah 5 kunci keselamatan , seperti yang dilansir dari website  resmi PT. Kereta Api Indonesia https://www.kai.id/:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun