Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Capres, Apakah Nasdem, Demokrat dan PKS Akan Bergandengan Mesra?

4 Oktober 2022   06:39 Diperbarui: 4 Oktober 2022   07:54 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum  Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem  Surya Paloh (Kanan) (Foto:Kompas.com)

Calon Presiden (Capres) menjadi topik paling hangat untuk di perbincangkan, apalagi kemarin, Senin (3/10/2022), Anies Baswedan secara resmi di deklarasikan menjadi Capres oleh Partai Nasdem. Yang menjadi pertanyaan , dengan siapa nanti Partai Nasdem akan berkoalisi mengusung Anies menjadi Capres? Tentunya tidak mungkin jika Partai Nasdem menjadi partai tunggal pendukung Anies sebagai Capres. 

Jika melihat elektabilitas Partai Nasdem dari Hasil Pemilu tahun 2019, Partai Nasdem memperoleh parlementiary threshold sebanyak 9,o5% atau 12.66 juta suara. 

Sedangkan jika mengacu pada ketentuan presidential threshold, dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatur pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya. 

Jika berkaca pada parlementiary threshold Partai Nasdem  dan ketentuan presidential threshold  pemilu tahun 2019, tentunya partai Nasdem harus mengandeng minimal 1 atau 2 partai yang bisa menghasilkan 25% dari total suara nasional. 

Jika di lihat dari semua partai yang lolos parlementiary threshold 2019 dan beredar kabar terkait koalisi dengan Nasdem, ada kemungkinan PKS dan Demokrat bisa bergandengan mesra untuk koalisi.  

Jika jumlah suara nasional mengacu pada hasil pemilu 2019, maka total suara Partai Nasdem, Demokrat dan PKS  sebesar 25%, ini sudah bisa masuk syarat minimal capres hasil dari koalisi suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR. 

Politik itu memang dinamis dan perolehan suara bisa saja berubah pada pemilu 2024 mendatang. Baik PKS dan Demokrat sampai saat ini belum secara tegas menetapkan capres 2024. PKS melalui Ahmad Mabruri hanya memberikan nama-nama yang masuk kriteria PKS, "Nasionalis-religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Mabruri saat dihubungi wartawan, Senin (19/9).

Untuk Demokrat memang sangat menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju sebagai Capres 2024, tetapi Demokrat juga legowo jika Ketua Umumnya menjadi Cawapres. Sekarang tinggal bagaimana antara Nasdem, Demokrat dan PKS mencapai kesepakatan politik untuk koalisi. 

Tidak menutup kemungkinan Demokrat dan PKS berpindah haluan koalisi dengan partai lain yang mengusung Capres selain Anies Baswedan. Tentunya Demokrat dan PKS ingin mendapatkan kursi Cawapres dari internal partainya sendiri tetapi harus realistis juga dengan dinamika politik yang ada. 

Yang paling penting jika ingin berkoalisi harus ada partai koalisi yang legowo jika tidak mendapat  Cawapres yang diajukannya. Begitu juga dengan Nasdem harus mempunyai strategi politik seandainya Demokrat atau PKS tidak jadi berkoalisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun