   Selain keberkahan Ramadan dengan pahala yang berlipat ganda, finansial saat Ramadan juga harus dijaga. Ada tambahan penghasilan yang bisa didapat di bulan suci ini seperti dari bisnis jualan camilan Ramadan atau produk lebaran sampai Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberi perusahaan kepada karyawannya. Memang pendapatan yang Kompasianer terima akan lebih besar dari biasanya. Cuma kalau finansial tidak dikelola, bisa jadi Kompasianer akan boros dan justru tak ada sisa uang yang bisa disisihkan dari pemasukan yang datang tiba-tiba itu.
   Sehat finansial demi kesehatan mental begitu penting. Jangan sampai ada urusan utang piutang yang terjadi saat Ramadan. Ujung-ujungnya saldo rekening kembali ke nol atau tak ada pegangan uang hingga dana darurat tak tersisa sepeser pun. Budayakan untuk menerapkan pola hidup hemat daripada harus memaksakan gaya hidup atau menjalani tradisi yang ternyata menghabiskan budget lebih banyak diluar perkiraan.
  Kelola finansial sehat saat Ramadan merupakan cara atau aturan yang kita lakukan terhadap uang yang didapat saat ini untuk mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan. Islam sudah menghimbau umatnya supaya punya perencanaan finansial atau strategi demi mencapai tujuan finansial yang lebih sehat. Apalagi di tengah kondisi pasca pandemi yang kita alami saat Ramadan tahun ini. Kelola finansial harus dipraktikkan sesuai dengan tuntunan Alquran.
  Penulis jadi teringat surat Al-Isra ayat 26-27 dalam Alquran yang mengatakan "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."
     Makna yang tersirat dari ayat di atas yaitu Allah SWT secara tegas melarang umat muslim berlaku boros. Mindset tolong menolong juga diarahkan bagi umat muslim supaya sesama muslim tak menjadi beban bagi yang lain. Maka, penulis sadar harus berbagi tips kelola finansial saat Ramadan supaya keuangan tetap sehat.
1. Tetapkan perencanaan finansial atau anggaran keuangan
Gaya hidup konsumtif kadang membuat kita kalap. Ada saja pengeluaran-pengeluaran tak terduga saat Ramadan. Kita harus buat perencanaan finansial saat Ramadan sedini mungkin sampai menjelang dan sesudah lebaran. Ingatkan diri sendiri untuk kontrol isi dompet supaya tak lapar mata melulu.
Mengatur anggaran keuangan saat Ramadan cukup sederhana. Misal, hitung berapa pendapatan atau THR yang kita dapat. Setelah itu, alokasikan dana tersebut ke dalam pos pengeluaran untuk belanja selama Ramadan (termasuk biaya bukber hemat), dana tagihan atau iuran rutin berlangganan, sampai anggaran khusus lebaran (beli baju, kue favorit, hampers atau kado). Pastikan jumlah pengeluaran tidak lebih besar daripada pendapatan.
2. Pantau pos pengeluaran secara berkala
