Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Freelance KOL Specialist - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kursor Kompasiana dan Harapan Tanpa Batas yang Penuh Makna

25 Juni 2022   00:20 Diperbarui: 25 Juni 2022   00:21 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta Kursor dan tim dibalik layar Kompasiana (dokpri)

     Kursor merupakan akronim dari KUmpul baReng komunitaS sOre-soRe. Tentu komunitas-komunitas yang berkumpul sudah eksis di Kompasiana, baik komunitas yang baru memulai kegiatannya sampai komunitas yang rajin ikut kumpul bersama. Kursor pada bulan Juni tahun ini mengambil tema "Eksplorasi Tanpa Batas". Ada beberapa informasi terbaru yang dijelaskan pada hari itu. Mulai dari pembaruan kategori, pengenalan dan pengembangan komunitas, penjelasan tentang produk NFT, sampai berbagi harapan dalam sesi diskusi yang semuanya dilakukan tanpa batas.

     Bagi seorang Kompasianer yang juga termasuk admin komunitas KOMiK sepertiku, momen kumpul ini penting sekali. Aku bisa ikut evaluasi terhadap apa saja yang pernah terjadi dalam platform ini atau mengetahui kondisi terkini terkait apapun yang akan menjadi tren dari platform Kompasiana ke depan. Temu kangen ini makin terasa hangat antar Kompasianer sebab selama pandemi jarang sekali bisa kopi darat atau tatap muka secara langsung.

     Silaturahmi tanpa batas dalam kegiatan Kursor memberi kepuasan sendiri. Aku bisa saling mengenal siapa saja yang berada dibalik layar Kompasiana selama ini. Mulai dari COO, tim konten, tim bisnis, tim sales, sampai tim riset yang berada di bawah naungan Kompas Gramedia Group. Bahkan yang lebih menggembirakan saat bertemu dengan perwakilan komunitas seperti dari VloMaya, Warga Kota (Mba Mira Habibah and friend), Komunitas Traveler Kompasiana -- KoTeKa (Ony Jamhari), Kompasianer Penggila Kuliner -- KPK (Mba Ya Yat dan Gio), Commuter Line communIty Kompasiana -- CliCk (Mak Muthiah Alhasany), Ladiesiana (Buncha -- Elisa Koraag dan Mba Riap Windhu), dan si ibu guru yang paling ceria Mba Maria Margaretha (pada hari itu mewakili Kompasianer Palembang -- KomPal). Beberapa Kompasianer bercentang biru juga terlihat hadir seperti Pak Irwan Rinaldi Sikumbang, Mas Andri Mastiyanto, Mbak Tamita Wibisono, dan masih banyak lagi.

         HA-KA Resto Function Hall Lantai 21 The H Tower, Kuningan, Jakarta Selatan menjadi saksi pertemuan kami setelah pandemi. Dari awal perkenalan saja, kami sudah banyak tertawa. Sebab beberapa Kompasianer mulai mengeluarkan unek-unek atau keluhannya selama berjejaring di Kompasiana. Ada yang akunnya pernah diblokir dan harus mulai dari 0 lagi. Ada yang tulisannya pernah dianggap plagiat dan dihapus admin. Sampai hal-hal lain yang dialami dalam ranah virtual saat berjejaring di dunia maya.

         Beranjak ke acara berikutnya, Mbak Widha Karina sebagai content superintendent tampil menjadi narasumber. Ia menjelaskan tentang kategori baru yang muncul di Kompasiana dengan label New World. Kategori ini diperuntukkan bagi Kompasianer yang mau fokus menulis seputar cryptocurrency, metaverse, dan NFT. Kategori New World hadir untuk beradaptasi pada tren teknologi terkini yang memberi ruang pada lapisan virtual mendekati kenyataan.

Mbak Widha Karina menjelaskan kategori dan program baru Kompasiana (dokpri)
Mbak Widha Karina menjelaskan kategori dan program baru Kompasiana (dokpri)

         Selain itu, Mbak Widha juga menjelaskan terkait program KLASMITING yang tercetus sejak metode pembelajaran lebih banyak dilakukan secara daring selama pandemi. Program ini memiliki segmentasi bagi para Kompasianer yang bergerak dalam bidang pendidikan. Bagi Kompasianer yang berprofesi sebagai dosen, guru, mahasiswa/i, pelajar, dan staf pendidikan lain bisa mulai melakukan edukasi melalui platform Kompasiana. Konten-konten tulisannya diharap tak hanya sekadar pengumpulan tugas, tetapi bisa menjadi materi ajar atau berbagi ilmu lebih dekat secara digital dan lebih mudah dipahami secara visual dan teks. Jangan kaget lagi, bila Kompasiana ke depan lebih banyak menyasar milenial maupun Gen Z untuk berkontribusi secara aktif dalam literasi digital terkini.

         Masih terkait program Kompasiana. Ke depan, Kompasiana akan kembali menggiatkan komunitas untuk terlibat aktif dalam berkegiatan. Mas Kevin Anandhika Legionardo selaku Community & Product Superintendent dari Kompasiana menjelaskan komunitas akan menjadi prioritas melalui Community Group Channel. Kendala, keluhan, dan kegiatan komunitas akan terus dievaluasi sehingga bisa mendapat ruang yang tepat pada platform Kompasiana.

         Komunitas-komunitas di Kompasiana diharap terus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola event atau program kerja yang telah disusun. Dengan begitu, semua komunitas yang berada di bawah naungan Kompasiana bisa saling berkolaborasi dan mendapat tempat khusus untuk publikasi semua aset digital yang dimiliki komunitas. Ekosistem komunitas di Kompasiana yang aktif diharap tumbuh pesat dan makin berkualitas sehingga bisa menjangkau lebih banyak Kompasianer untuk terlibat didalamnya.

         "Melalui cara-cara tersebut dan konten yang ada di Kompasiana semoga bisa berdampak baik bagi user secara ekonomi dan literasi digital yang lebih mumpuni", ujar Mas Nurulloh selaku COO Kompasiana yang menyampaikan sambutan singkatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun