Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Freelance KOL Specialist - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Renungan Malam Lailatul Qadar

22 April 2022   21:00 Diperbarui: 22 April 2022   21:01 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renungan Malam Lailatul Qadar (desain pribadi)

Di penghujung ramadan, kadang kita sering bertanya "Kapan malam lailatul qadar itu datang?". Konon pada malam itu penuh keberkahan. Semua amalan baik pahalanya berlipat ganda dan tersimpan kemuliaan didalamnya. Itulah kenapa malam lailatul qadar sering disebut malam 1000 bulan.

"Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir di bulan Ramadan." (HR. Bukhari)

10 malam ganjil terakhir di bulan Ramadan sering disebut sebagai waktu datangnya Lailatul Qadar. Semua umat muslim harus berlomba-lomba meningkatkan amal ibadahnya. Goalsnya dipastikan supaya kita bisa mendapat keistimewaan selama satu tahun ke depan. Ibaratnya pada malam lailatul qadar akan ditetapkan suatu perkara yang akan terjadi seperti ketetapan ajal, rezeki, dan takdir yang kita tak pernah ketahui sebelumnya.

Setelah santap sahur pada dini hari. Siang dilanjutkan dengan menahan haus dan lapar serta segala perbuatan yang dapat membatalkan ibadah puasa. Saat senja, kita mulai berbuka puasa dengan hal-hal sunah. Sampai menunaikan qiyamul lail pada malam hari dan sebelum tidur dilanjutkan dengan baca kalam ilahi, kitab suci Alquran. Semua itu kita lakukan selama satu bulan penuh.

Namun, kebiasaan tersebut nyatanya tak cukup untuk bertemu dengan malam lailatul qadar. Umat muslim justru harus kembali memakmurkan masjid melalui itikaf. Tapi, ibadah itikafnya jangan musiman. Semua harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.

"Barangsiapa yang menghidupkan Lailatul Qadar atas dasar keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Al Bukhari no. 1910)

Setelah hablum minallah terbentuk, menjemput lailatul qadar juga wajib mengamalkan hablum minannas. Temui kembali orang tua, saudara, atau teman-teman yang masih hidup untuk bersilaturahmi. Tolong menolonglah dalam kebaikan atau sedekahkan kelebihan rezeki dari yang telah Allah beri. Jangan biarkan lailatul qadar pergi tanpa kita isi hal-hal baik setiap hari. Jemput lailatul qadar dengan niat tulus dan hati yang bersih.

Sungguh sangat sesat bagi mereka yang justru melewatkan malam lailatul qadar. Biasanya, mereka justru meramaikan pusat perbelanjaan untuk membeli baju lebaran. Mereka terlalu sibuk ngabuburit di jalan. Ada juga yang terlalu asyik nonton sinetron di televisi atau nonton film di bioskop. Bahkan, ada yang menghabiskan waktu malam lailatul qadar dengan nonton pertandingan sepak bola. Coba kita renungi kembali sudah sejauh mana amalan baik yang kita lakukan ketimbang sibuk dengan urusan dunia yang sementara.

Menjemput lailatul qadar dengan doa (arsip pribadi)
Menjemput lailatul qadar dengan doa (arsip pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun