Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catatan Evaluasi SKB CPNS di Tengah Pandemi

23 September 2020   13:33 Diperbarui: 23 September 2020   13:36 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pelaksanaan SKB CPNS di Semarang (KompasCom)

Minggu lalu, media sosial gempar dengan skor Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS versi CAT di Pemerintah Kabupaten (PemKab) Tegal yang tembus nilai 500. Berarti, peserta tersebut menjawab 100 soal tanpa ada jawaban salah sama sekali. Ternyata beberapa PemKab juga memiliki peserta dengan nilai sempurna tersebut.

     Meski belum ada jaminan lulus karena masih ada tahap pemberkasan, pelaksanaan SKB yang masih berlangsung sampai tanggal 12 Oktober 2020 nyatanya masih jauh dari harapan. Sudah lebih dari 200.000 peserta yang melakukan tes sampai hari ini. Berdasar pantauan penulis, ada beberapa catatan yang bisa menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan tes CPNS di tahun mendatang. Diantaranya:


1. Format Computer Assisted Test (CAT)

    Tes CAT dianggap lebih terbuka sifatnya karena ada skor yang tampil di akhir layar komputer sehingga peserta bisa mengetahui nilainya. Namun, keterbukaan itu BELUM TRANSPARAN!

   Seharusnya setiap soal dalam CAT langsung diberitahu kunci jawaban (ada jawaban yang benar tampil di layar) saat pilihan jawaban sudah diklik oleh peserta. Berarti, tiap peserta hanya punya kesempatan 1x untuk memilih jawaban tepat. Dengan demikian para peserta juga tidak bisa mengubah jawaban kembali sehingga jawaban pertama akan langsung tercatat dalam sistem komputerisasi.

   Hal ini harus dilakukan karena:
* Setiap soal bisa memberi pengetahuan baru bagi para peserta.
* Setiap peserta berhak punya hak koreksi atas soal yang dibuat. Selama ini, peserta tidak mengetahui kunci jawaban sehingga mungkin sekali ada indikasi kesalahan pada kunci jawaban yang dibuat PanSelNas.
* Dengan kesempatan 1x, para peserta tes SKB CPNS dituntut untuk berpikir cepat dan bertindak tepat dalam hitungan waktu. Kondisi demikian bisa melahirkan PNS yang lebih siap menghadapi kondisi apapun, bukan PNS yang labil atau ragu.
* Setelah tes, peserta yang tahu bentuk soal dan kunci jawaban tentu akan merahasiakan hal itu terhadap pejuang-pejuang CPNS lain. Coba tengok ke lapangan, Field Report (FR) dan bocoran soal bertebaran sehingga banyak pihak yang merasa dirugikan. Sudah sewajarnya format CAT punya inovasi lebih baik.


2. Bobot Tes dan Soal
     Selama ini, Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai PanSelNas hanya memberi kisi-kisi. Bukan tidak mungkin beberapa kisi-kisi ada yang melesat dari ekspetasi peserta saat belajar sebelum ujian. Bahkan, masih banyak para peserta CPNS yang belum mengetahui informasi terkait perbedaan antara Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pelaksana (JP) jelang tes SKB.

     Penulis berharap SKB mendatang bisa lebih ditekankan pada praktek kerja. Hal ini harus sesuai dengan kepanjangan dari SKB yaitu Seleksi Kompetensi Bidang. Selain CAT, seharusnya tiap instansi ada tes praktek kerja. Kondisi demikian mutlak dilakukan untuk menyesuaikan kemampuan individu dengan bidang kerja atau kewajiban yang akan diamanahkan saat menjabat sebagai PNS.

     Dalam SKB tahun ini, ada kementerian yang hanya melaksanakan CAT saja atau dibarengi Medical Check-Up (MCU). Padahal MCU tidak relevan dalam SKB karena seharusnya tes tersebut dilakukan pada tahap pemberkasan jelang penentuan akhir.

     Tolong! Berikan bobot tes yang tepat untuk mengukur peserta yang dapat NIP nanti mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab saat berkarier sebagai PNS.

     Penulis juga sempat mengikuti tes SKB untuk JF dan mendapat soal-soal ujian yang lebih banyak hafalan atau berbasis teori keilmuan saja. Minim sekali bentuk soal praktek atau menyangkut penalaran. APA MEMANG PARA PNS DIBENTUK UNTUK JAGO TEORI BUKAN PRAKTEK?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun