Asian Games 2018 menjadi ajang olahraga terbesar di Asia yang dinantikan oleh ratusan juta pasang mata. Momen ini membuka peluang bagi para pelaku kreatif untuk menunjukkan eksistensinya. Mereka berlomba mempromosikan karya demi mendapat apresiasi dunia.
1. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Ada sekitar 23 perusahaan yang menjadi sponsor resmi dalam Asian Games 2018, tujuh diantaranya merupakan perusahaan UMKM yang menjadi pemasok merchandise resmi event 4 tahunan ini. Merchandise tersebut berupa pakaian, sepatu, boneka, hingga kuliner. Bentuk merchandise hadir mengikuti tren sesuai dengan selera pasar.
Sebagai contoh pelaku UMKM dengan brand bernama Du'Anyam yang memproduksi berbagai souvenir dalam bentuk anyaman dengan basis produksi di Kabupaten Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ada juga merk lokal Brodo yang menawarkan sepatu khusus pria dewasa. Merk lokal ini hadir sebagai official footwear merchandise Asian Games karena terbukti sebagai produk asli Indonesia yang berkualitas. Merk lokal Brodo juga sudah dikenal luas dengan desain yang digandrungi pria berkelas.
Brodo yang menjalani operasional di daerah Cibaduyut, Kota Bandung, Jawa Barat ini mampu menawarkan produk yang menjujung tinggi nilai-nilai sportivitas yang dimiliki oleh para atlet di Indonesia. Ketangguhan bahan dasar lokalnya membuat Brodo mengeluarkan sembilan sepatu edisi khusus Asian Games yang siap rilis ke pasaran. Produk ini memiliki unsur khas seperti warna, motif, hingga pemasangan maskot Asian Games 2018.
Asian Games kali ini memiliki 3 maskot. Pertama, ada karakter Bhin Bhin. Ia merepresentasikan strategi dan terinspirasi dari burung Cendrawasih. Kedua, karakter Atung. Ia merepresentasikan kecepatan dan terinspirasi dari rusa Bawaean dari pulau Bawean, Jawa Timur. Ketiga, karakter Kaka. Ia merepresentasikan kekuatan dan terinspirasi dari Badak bercula satu.
Lalu, siapakan pencipta ketiga maskot ini? Apakah Kompasianer sudah mengenalnya? Yuk kenalan terlebih dahulu.
Sosok dibalik identitas desain Asian Games 2018 yaitu Jefferson Edri dari studio graphic design dan branding, Feat Studio. Sebagai penyedia jasa desain grafis di Indonesia, Ia melihat kembali visi Soekarno di Asian Games 1962 dalam proses kreatif dan filosofis di balik pembuatan identitas Asian Games 2018. Ia bersama teman-teman kreatif lain mendapat project setelah melewati tahap demi tahap sayembara untuk merumuskan maskot, logo, dan sistem identitas.