Mohon tunggu...
Hasby ElQ
Hasby ElQ Mohon Tunggu... Koki - Penulis

Mahasiswa IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mirisnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia

16 Maret 2018   00:50 Diperbarui: 16 Maret 2018   01:01 2523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Achmad Hasby Qusyairi

Indonesia adalah salah satu negara yang mengutamakan persatuan. Dari banyaknya suku bangsa dan agama di Indonesia, tidak heran jikalau Indonesia mengutamakan yang namanya persatuan. Melihat kondisi keeratan persatuan di Indonesia antara pada zaman penjajahan dengan zaman yang serba HAM sekarang ini sangatlah jauh perbedaannya. 

Dimana yang dulunya masyarakat Indonesia lebih memilih untuk merelakan sepenuhnya hidupnya untuk bangsa Indonesia daripada harus memilih runtuhnya persatuan Indonesia, berbanding terbalik dengan sekarang yang mana namanya persatuan bagaikan barang dagangan yang dapat semaunya diperjualbelikan hanya untuk kepentingan pribadi.

 Menko Polhukam Wiranto menegaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini begitu memprihatinkan. Sebab ada beberapa pihak yang menolak kebhinekaan sebagai kekuatan bangsa ini.

Beruntung masih banyak pihak yang terus mengupayakan terjaganya keberagaman seperti contoh pertemuan Rapat Kerja Nasional Dewan Kota Seluruh Indonesia di Kuta, Bali yang berkomitmen untuk menjaga keberagaman di seluruh Indonesia dengan bertujuan mewujudkan kepedulian merawat kebhinekaan menuju keadilan sosial.

Contoh perilaku yang dapat merusak persatuan dan kesatuan negara diantaranya : 1. Tidak menghargai suku, ras, agama, kebudayaan orang lain, 2. Sikap apatis terhadap lingkungan, 3. Tidak ramah dan saling mencela, menyebarkan kebencian. 

Perilaku-perilaku tersebut dapat kita lihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia saat ini, seperti halnya dalam hal gotong royong, yang mana pada masa dahulu masyarakat Indonesia sangat antusias, saling bahu membahu dalam hal tolong menolong antar sesama rakyat Indonesia yang tak mengenal perbedaan, berbeda dengan sekarang yang lebih condong kepada perbedaan, antar kelompok-kelompok tersendiri, bahkan antar sesama agama yang berbeda aliranpun tak saling bersahabat. 

Dengan mirisnya kondisi Indonesia saat ini dalam hal persatuan dan kesatuan, kita sebagai rakyat Indonesia harus ambil peran dalam hal mewujudkan kembali keutuhan persatuan dan kesatuan Indonesia dengan cara saling toleransi, menghargai, dan tidak saling menyalahkan.

Untuk membentuk tujuan seperti itu, kita sebagai warga negara Indonesia memiliki peran penting yang menjadi kunci utama dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan kebhinekaan Indonesia sebagai wujud persatuan Nasional. Apakah itu karena perbedaan agama, suku, atau beda kelas sosial. Hal ini bisa di reduksi tatkala pemahaman terhadap kebhinekaan itu bisa dipahami oleh warga negara Indonesia. 

Oleh sebab itu, marilah kita sebagai warga negara Indonesia yang katanya memperjunjung tinggi persatuan bangsa untuk saling mengingatkan dan menjaga persatuan dan keutuhan kebhinekaan Indonesia ini, dengan bagaimana ? yakni dengan tidak saling menyalahkan dan toleransi atas pendapat dan perbuatan antar satu sama lain, dalam hal ras, budaya, suku, agama dan bangsa selagi hal tersebut tidak melanggar hukum negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun