Mohon tunggu...
Achmad Fakhrurrozi
Achmad Fakhrurrozi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Siaaapp

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Lestarikan Budaya Topeng Malangan bersama Kampung Budaya Polowijen

25 Januari 2020   11:13 Diperbarui: 25 Januari 2020   11:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Budaya Polowijen berada di RT 03 RW 02 kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang diresmikan pada 1 April 2017. Sekitar belasan rumah warga yang berada di sekitarnya, untuk menghadirkan aura tempo dulu, di Kampung Budaya Polowijen dibangun beberapa rumah dengan bagian tembok yaitu berupa anyaman bambu, gazebo yang terdapat di atas sungai, terdapat juga perpustakaan serta panggung. 

Adapun di sisi utara merupakan areal persawahan, sehingga membuat suasana kampung benar-benar terasa nyata. Padahal, daerah tersebut sebenarnya masuk permukiman Kota Malang yang padat penduduk.

Tidak jauh dari Kampung Budaya Polowijen, terdapat situs budaya makam Mbah Ki Tjondro Suwono atau bisa disebut mbah Reni. Mbah Reni diyakini sebagai orang pertama yang membuat topeng malangan, dan tercatat meninggal pada 1935.

Disini mahasiswa KKN UM yang bertempat di kampung budaya polowijen tidak lupa juga untuk melestarikan budaya di kampung tersebut yaitu salah satunya dalam mengikuti pembuatan topeng malangan. 

Terdapat Tiga jenis topeng yang dibuat yakni topeng dari kayu, gerabah dan topeng dari fiber. Untuk mengetahui proses pembuatan topeng malang ini Anda bisa datang langsung ke Kampung Budaya Polowijen.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Disini Mahasiswa KKN UM mencoba untuk membuat topeng yang jenis fiber, bahan dan alat yang perlu disiapkan dalam pembuatannya yaitu Resin secukupnya, tepung talk, kasa/fiber,katalis,cat, kuas, cup/kaleng ,cetakan, dan amplas. Untuk proses pembuatannya sendiri yaitu :
  • Resin dituang di kaleng secukupnya
  • Lalu tambahkan Tepung talk aduk sampai kental
  • Ditakar di cup kecil untuk takaran cetakan topeng lalu ditambahi katalis secukupnya
  • Campuran diaduk pelan dan usahakan tidak ada gelembung,
  • lalu dituang ke cetakan topeng mulai dari samping agar mudah proses perataannya
  • cairan diratakan,lalu dilspisi dengan kasa/ fiber untuk lapisan ke 2
  • lalu terakhir di lapisi lagi dengan adonan yang dicampur katalis untuk lapisan ke 3
  • Ditunggu sampai kering, setelah kering lepaskan dari cetakan lalu rapikan sampingnya menggunakan amplas sampai halus setelah melakukan pengecatan sesuai dengan contoh topeng.

Dalam pembuatan topeng tersebut tentunya mahasiswa KKN UM dibantu oleh warga setempat, beberapa warga yang terus bergelut dalam pembuatan topeng malangan ini yaitu Pak Didik, Mas Atim dan Mas Sena. 

Mereka mengajari mahasiswa KKN UM dengan cara dibagi menjadi 2 ronde karena ada 18 mahasiswa maka untuk hari pertama di lakukan 9 orang dan hari ke-dua 8 orang yang berbeda jadi tidak langsung 17 orang agar mahasiswa bisa diperhatikan semua oleh para pengrajin topeng dalam pelatihannya dan agar para pengrajin yang melatih tidak terlalu repot dalam mengajari mahasiswa KKN tersebut. Berikut beberapa karya topeng yang dihasilkan oleh Mahasiswa KKN UM :

Dokpri
Dokpri
Jika ingin melihat lebih dekat atau mencoba untuk membuat topeng secara langsung, kunjungi aja langsung kampung budaya polowijen, warga disini akan menerima dengan senang hati kedatangan kalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun