Berita meninggalnya raja Pajajaran dilaporkan oleh seorang prajurit kepada putranya -- Jaka Sesuruh. Sebagai putra yang harus berbakti kepada orang tuanya, Jaka Sesuruh bertindak. Perkelahian antara Jaka Sesuruh dan Arya Banyakwide tidak dapat dihindari.
Karena kalah sakti, Jaka Sesuruh meninggalkan medan perang. Ia berlari ke arah timur. Mengungsi di desa Kaligunting. Di desa itu, Jaka Sesuruh tinggal di rumah seorang janda bernama Nyai Kaligunting. Janda itu memiliki tiga orang adik kandung -- Ki Nambi, Ki Wira, dan Ki Bandara. Bersama mereka dan 100 orang, Jaka Sesuruh yang menjadi buron Arya Banyakwide yang menjadi raja baru Pajajaran itu meninggalkan desa Kaligunting. Menyeberangi sungai demi sungai. Masuk-keluar hutan. Menaik-turuni bukit. Hingga akhirnya, mereka mendaki puncak gunung Kombang.
Di puncak gunung Kombang, Jaka Sesuruh bertemu dengan seorang pendeta bernama Ki Ajar Cemaratunggal. Dari pendeta itu, Jaka Sesuruh mendapatkan tiga pesan utama, antara lain: pertama, pergi ke arah timur, tepatnya di tlatah Singhasari. Wilayah kekuasaan Prabu Kertanegara. Kedua, Jaka Sesuruh diminta untuk tinggal ke suatu tempat yang ditumbuhi pohon maja berbubah satu dan rasanya pahit. Ketiga, Jaka Sesuruh diprediksikan oleh Ki Ajar Cemaratunggal bakal menurunkan raja-raja di tanah Jawa yang berpusat di sebelah utara Pamantingan (Pantai Parangtritis) dan di sebelah selatan Gunung Merapi (Mataram).
Sesudah mendapatkan tiga pesan dari Ki Ajar Camaratunggal, Jaka Sesuruh beserta rombongannya pergi ke arah tlatah Singhasari. Hingga suatu ketika, Jaka Sesuruh mendapat pohon maja yang berbuah satu. Dipetiklah buah itu dan disantapnya. Berasa sangat pahit. Kemudian oleh Jaka Sesuruh, tempat itu dinamakan Majapahit. Suatu pedukuhan yang kelak menjadi negara termasyur di Bumi Nusantara bernama Majapahit.
***
Kembali pada kisah Arya Banyakwide yang menjadi raja Pajajaran, Disahkan bahwa Arya Banyakwide telah menaklukkan kerajaan Galuh. Arya Bangah (raja Galuh) yang dapat lolos dari kepungan pasukan Pajajaran itu berlari ke pedukuhan Majapahit. Meminta perlindungan pada Jaka Sesuruh yang masih saudaranya. Tanpa berpikir jauh, Jaka Sesuruh yang mendapat dukungan dari Ki Nambi, Ki Wira, dan Ki Bandara menyerbu Pajajaran.
Dalam pertempuran antara Pajajaran dan Majapahit, Jaka Sesuruh dapat menaklukkan Arya Banyakwide. Sepeninggal Arya Banyakwide, Jaka Sesuruh menjadi raja di Majapahit. Ki Bandara menjadi patih bergelar Arya Wahan. Sementara, Ki Nambi dan Ki Wira menjabat sebagai mantri. [Sri Wintala Achmad]