Langit malam yang memayungi kampung-kampung terbakar api petasan. Hadiah kemenangan dari orang-orang yang pernah hidup di zaman kegelapan. Orang-orang yang selalu mengharu-biru gema takbir dari surau.
Orang-orang berpesta opor ayam sepulang dari tanah lapang. Berjabat tangan sambil basa-basi meminta ampunan. Sambil pamer celana dan baju baru, mereka bilang setengah lantang, "Selamat berpesta di hari kelahiran."
 Pada hari itu, orang-orang serasa para pertapa yang baru keluar dari perut gua. Namun sesudah berkaca di cermin, orang-orang tesentak. "Betapa jiwa kami masih mencerminkan kegelapan gua, sarang ular dan kelelawar."
-Sri Wintala Achmad-