Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berlebaran, Dari Ceker Setan hingga Pentungan Harga

15 Juni 2018   04:16 Diperbarui: 15 Juni 2018   04:34 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANYAK orang bilang, Lebaran tanpa wisata ibarat sayur tanpa garam. Karenanya seusai berhalal bihalal selepas salat idulfitri, banyak pemudik meluangkan waktu untuk berwisata ke salah satu atau beberapa tempat wisata. Dengan wisata, mereka merasa menyempurnakan Lebarannya.

Selain wisata alam, banyak pemudik sering melakukan wisata kuliner pada sore, malam, atau dini hari. Tentu saja wisata kuliner tersebut tidak berada di kampung atau desa kelahiran, melainkan di kota. Wisata inii mereka lakukan karena selain ingin mencicipi kuliner pula ingin menikmati suasana kota yang sekian lama ditinggalkan.

Yogyakarta dan Kuliner Lesehan

SELAIN dikenal sebagai kota seni-budaya dan pendidikan, Yogyakarta dikenal sebagai kota wisata. Di kota wisata yang sering dipelesetkan dengan "Jogja" ini selalu dipadati pemudik saat Lebaran. Di kota ini, pemudik pula dapat mencicipi kuliner khas moyangnya.

Dok. Ummi Azzura Wijana
Dok. Ummi Azzura Wijana
Terdapat dua pusat kuliner di Yogyakarta yang berorientasi tradisi leseshan. Kedua pusat kuliner yang tersohor di Yogyakarta itu semisal Alun-Alun Kidul dan Stasiun Tugu. Sementara tempat kuliner lain dikunjungi oleh pemudik semisal Prapatan (perempatan) Patangpuluhan yang terkenal dudeg nangka dan gudeg manggarnya.

Alun-Alun Kidul

Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan Sitihinggil Keraton Kesultanan Yogyakarta. Sejak sore hingga malam hari, Alun-Alun Kidul yang dalam perkembangannya menjadi tempat wisata niscaya memanjakan pemudik. Selain dapat mengelilingi alun-alun dengan odhong-odhong dan melakukan Masangin, pemudik dapat mencicipi kuliner setempat.

http://www.jogjaspace.com/pesona-wisata-malam-alun-alun-selatan-yogyakarta-alkid-jogja/
http://www.jogjaspace.com/pesona-wisata-malam-alun-alun-selatan-yogyakarta-alkid-jogja/
Beberapa macam kuliner yang bisa dinikmati oleh pemudik dengan lesehan di Alun-Alun Kidul, semisal wedang ronde dan jagung bakar. Di lokasi wisata itu, pemudik dapat mencicipi ceker setan. Kuliner berupa ceker ayam berasa sangat pedas, hingga bikin tubuh mandi keringat.

Stasiun Tugu

Tepatnya pusat kuliner Stasiun Tugu tidak berada di stasiun melainkan di sebelah utara tetek kereta atau ujung selatan Jl. Mangkubumi.  Di pusat kuliner ini, pemudik dapat menikmati nasi kucing beserta lauk-pauknya. Pumudik pula bisa memesan aneka minuman, semisal: wedang uwuh, kopi jos, jeruk panas, wedang jahe, teh panas, atau susu jahe.

http://yogyakarta.panduanwisata.id
http://yogyakarta.panduanwisata.id
Menikmati kuliner di Stasiun Tugu dirasakan oleh sebagian pemudik dapat membangun suasana santai. Namun, sebagian pemudik lainnya mengeluh. Keluhan mereka bukan sedikit mahalnya harga kuliner, namun para pengamen yang datang silih berganti itu menggangu kenyamaan ketika tengah menikmati kuliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun