BANYAK orang bilang, Lebaran tanpa wisata ibarat sayur tanpa garam. Karenanya seusai berhalal bihalal selepas salat idulfitri, banyak pemudik meluangkan waktu untuk berwisata ke salah satu atau beberapa tempat wisata. Dengan wisata, mereka merasa menyempurnakan Lebarannya.
Selain wisata alam, banyak pemudik sering melakukan wisata kuliner pada sore, malam, atau dini hari. Tentu saja wisata kuliner tersebut tidak berada di kampung atau desa kelahiran, melainkan di kota. Wisata inii mereka lakukan karena selain ingin mencicipi kuliner pula ingin menikmati suasana kota yang sekian lama ditinggalkan.
Yogyakarta dan Kuliner Lesehan
SELAIN dikenal sebagai kota seni-budaya dan pendidikan, Yogyakarta dikenal sebagai kota wisata. Di kota wisata yang sering dipelesetkan dengan "Jogja" ini selalu dipadati pemudik saat Lebaran. Di kota ini, pemudik pula dapat mencicipi kuliner khas moyangnya.
Alun-Alun Kidul
Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan Sitihinggil Keraton Kesultanan Yogyakarta. Sejak sore hingga malam hari, Alun-Alun Kidul yang dalam perkembangannya menjadi tempat wisata niscaya memanjakan pemudik. Selain dapat mengelilingi alun-alun dengan odhong-odhong dan melakukan Masangin, pemudik dapat mencicipi kuliner setempat.
Stasiun Tugu
Tepatnya pusat kuliner Stasiun Tugu tidak berada di stasiun melainkan di sebelah utara tetek kereta atau ujung selatan Jl. Mangkubumi. Â Di pusat kuliner ini, pemudik dapat menikmati nasi kucing beserta lauk-pauknya. Pumudik pula bisa memesan aneka minuman, semisal: wedang uwuh, kopi jos, jeruk panas, wedang jahe, teh panas, atau susu jahe.