Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengrajin Akik yang Mengingatkanku pada Hitler

12 April 2018   03:47 Diperbarui: 12 April 2018   05:00 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sharetipsdancara.blogspot.co.id

Ketika batu diranggas dengan gerenda, terdengar teriakan hingga memekakkan telinga, "Aku ingin terbebas dalam jati diri yang sederhana."

Lantaran sudah berkepala batu, pengrajin akik terus membentuk batu dengan tangan besi. Hingga tak peduli percik api dan kepul debu menyerbu wajahnya. Wajah yang mengingatkanku kebengisan Hitler

Batu terus diasah sungguhpun telah terbentuk mata cincin. Agar semanis paras manekin yang dipajang di dalam etalase. Mata cincin terus dikilaukan dengan serbuk intan. Agar secerlang mata Monaliza yang memancarkan sinar bintang di balik muram kedukaannya.

Ketika batu sempurna sebagai mata cincin pada embanan. Pengrajin akik berkata, "Aku membentuk mumi peradaban di dalam peti kristal."

-Sri Wintala Achmad-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun