Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Upacara Tradisi "Yaaqawiyyu" yang Sarat Ajaran

7 Maret 2018   05:57 Diperbarui: 7 Maret 2018   09:49 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DI DALAM masyarakat Jawa, Sapar dianggap bulan paling tapat untuk melaksanakan upacara tradisi Saparan. Tradisi tersebut tidak hanya diselenggarakan di beberapa wilayah Yogyakarta, seperti di Gamping (Bekakak), Wonolela (Sebaran Apem), atau di Wonokromo (Rebo Pungkasan); melainkan pula di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Yaaqawiyyu merupakan upacara tradisi Saparan Sebaran Apem di Jatinom yang cukup menarik apabila ditilik dari nilai kultural, makna spiritual, serta pengemasan performance-nya. Hingga ketiga unsur tersebut menjadi daya dorong bagi masyarakat dengan berlatar belakang kepentingan guna menghadiri upacara tradisi Yaaqawiyyu yang diselenggarakan setahun sekali.

https://www.antarafoto.com
https://www.antarafoto.com
http://www.solopos.com/
http://www.solopos.com/
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, hari pertama pelaksanaan Yaaqawawiyyu dipusatkan di halaman Majid Ageng Ki Ageng Gribig. Di tempat tersebut, sepasang gunungan apem yang diusung dari kantor kecamatan Jatinom serta mendapatkan iringan kirab agung diserahkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepada pemeraga Ki Ageng Gribig. Gunungan apem tersebut kemudian diinapkan semalam di pendapa rumah R. Soebakdi Soesilowidagdo (ahliwaris Ki Ageng Gribig).

Hari kedua yang merupakan puncak acara Yaaqawiyyu dipusatkan di lembah yang berada di sebelah selatan Masjid Ageng Ki Ageng Gribig. Di lembah yang dibatasi sungai di sebelah selatannya, goa dan Sendang Suran di sebelah timurnya, serta Sendang Klampeyan di sebelah utaranya; para pengunjung mulai berjubelan sejak pagi untuk memerebutkan ribuan kue apem yang dilempar para pengageng dan panitia berseragam santri (sorban, baju warna putih, dan sarung) dari puncak dua menara.

Selepas dluhur, gunungan apem yang diusung dari pendapa rumah R. Soebakdi Soesilowidagdo menuju lembah untuk disebarkan. Ketika disebarkan, kue-kue apem yang berluncuran dari puncak menara menuju permukaan lembah yang dipenuhi ribuan pengunjung itu serupa hujan meteorit. Serupa berkah yang ditaburkan Tuhan dari langit bagi seluruh umat-Nya di bumi.

Nilai dan Makna Yaaqawiyyu

BERSUMBER buku panduan Upacara Tradisi Saparan Yaaqawiyyu, bahwa Ki Ageng Gribig yang mendapatkan kue apem dari Makkah tersebut tidak cukup dibagikan untuk keluarga dan sanak-saudaranya. Karenanya, Ki Ageng meminta istrinya untuk membuat kue apem agar dibagikan kepada sanak-saudaranya tanpa memandang perbedaan kelas.

https://www.antarafoto.com/
https://www.antarafoto.com/
https://www.antarafoto.com/
https://www.antarafoto.com/
Ajaran cinta kasih Islam yang dipraktikkan Ki Ageng Gribig ini menjadi landasan dasar pelaksanaan Upacara Tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Jatinom. Karenannya selain memiliki nilai kultural, Yaaqawiyyu memiliki makna spiritual di dalam membangun spirit cinta-kasih manusia kepada sesamanya. Hanya dengan mencinta-kasihi sesamanya, manusia membuktikan dirinya telah mencintakasihi Tuhan Sang Penebar Berkah.

Tidak heran kalau dalam perkembangannya hubungan cinta-kasih manusia dengan sesamanya atau seluruh manusia dengan Tuhan disimbolisasikan di dalam Yaaqawiyyu melalui pengiraban sepasang gunungan apem (gunungan lanang berbentuk lingga serta gunungan wadon berbentuk yoni) dari Kecamatan Jatinom menuju Masjid Ageng Ki Ageng Gribig. Dikirabkan lantraran pemahaman hubungan cinta-kasih antara gunungan lanang yang bermakna bapa angkasa, jagad ageng, makrokosmis, atau Tuhan dengan gunungan wadonyang berarti ibu pertiwi, jagad alit, mikrokosmis, atau makhluk di bumi layak diwartakan luas kepada seluruh masyarakat.

Melalui hubungan cinta-kasih antar kosmis, maka kelangsungan hidup penuh damai di jagad raya ini dapat terealisasi. Karenanya. Yaaqawiyyu dapat dimaknai sebagai media dakwah Islamiah yang cukup cerdas di dalam memulihkan krisis spiritual manusia. Dinyatakan cerdas, dakwah tersebut tidak perlu disampaikan melalui bahasa oral yang bertele-tela. Melainkan melalui bahasa simbol yang dapat ditangkap oleh setiap manusia dengan akal-budinya.

https://www.antarafoto.com/
https://www.antarafoto.com/
Di samping itu, sebaran apem di lembah dapat memicu pemahaman perihal misteri manakala berkah ditaburkan Tuhan dari langit ke muka bumi. Banyak orang bekerja keras untuk berebut berkah, namun banyak yang tidak mendapatkannya. Banyak orang yang tidak berebut, namun dapat memeroleh berkah dari Tuhan yang banyu mili(mengalir tanpa henti). Inilah misteri yang menyarankan agar manusia senantiasa sabar dan berpikiran positif bahwa Tuhan di dalam membagi berkah kepada seluruh umat-Nya tidak lepas dengan tiga faktor, yakni: mangsakala (waktu), papan (tempat), serta jatah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun