Mohon tunggu...
Achmad Dhany Qurniawan
Achmad Dhany Qurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Civitas Akademika

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksternalitas Keberadaan Kawasan Alun-alun

23 Maret 2020   13:12 Diperbarui: 23 Maret 2020   13:17 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hal ini dapat terjadi jika kegiatan seseorang atau kelompok orang yang bertindak sebagai konsumen mengganggu fungsi produki suatu produsen. Contohnya yaitu limbah rumah tangga yang dibuang seseorang ke sungai dapat mengakibatkan kenaikan biaya produksi pabrik lain yang memakai air sebagai salah satu faktor produksinya.

    Yang selanjutnya yaitu bentuk-bentuk eksternalitas apabila ditinjau dari  segi dampaknya ada 2 yaitu :

  • Eksternalitas Positif, yaitu suatu tindakan seseorang atau suatu pihak yang dapat memberikan dampak positif atau menguntungkan bagi orang lain atau pihak lain.
  • Eksternalitas Negatif, yaitu suatu tindakan seseorang atau suatu pihak yang dapat memberikan dampak negatif atau merugikan bagi orang lain atau pihak lain.

Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas kota di Indonesia menyebabkan banyak berkembangnya kawasan komersial di wilayah perkotaan. Salah satu sektor yang perlu diperhatikan untuk mengantisipasi perkembangan kawasan komersial ini adalah penanganan masalah transportasi. Karena transportasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam suatu kegiatan di suatu daerah. 

Keberadaan pusat kawasan ini menyebabkan adanya tarikan pergerakan akibat adanya aktivitas di kawasan tersebut. Tarikan pergerakan ini merupakan pergerakan orang yang melakukann perjalanan dari daerah atau tempat asalnya menuju ke tempat yang merupakan pusat dari kegiatan di sebuah kawasan.

Hal tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap suatu kawasan baik itu positif maupun negatif. Salah satu contoh yang ingin saya bahas disini yaitu terkait dengan eksternalitas keberadaan alun-alun di suatu kawasan. 

Alun-alun merupakan suatu tempat ikonik yang menjadi landmark suatu kota, dan menjadi pusat tujuan orang yang berpergian dari satu kota ke kota lain karena alun-alun dianggap sebagai pusat dari suatu kota atau wilayah. Hal tersebut dapat membawa dampak positif juga dampak negatif bagi kawasan tersebut. 

Dampak positif yang di dapat yaitu menambah devisa suatu kawasan akibat banyaknya pengunjung yang datang, lalu bisa mendapatkan keuntungan dari parker yang berbayar. Tidak hanya itu, pengunjung yang berdatangan juga bisa menambah total jamaah sholat berjamaah di masjid yang telah disediakan, karena di salah satu sisi seberang dari sebuah alun-alun pasti terdapat masjid. 

Juga dampak positif lainnya yaitu dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima dapat memanfaatkan keramaian yang ada sebagai suatu jalan untuk mencari nafkah. Hampir di setiap alun-alun pasti terdapat pedagang kaki lima yang berjualan di sekitarnya.

Namun tidak semua kota yang membebaskan para pedagang kaki lima untuk berjualan di sekitar kawasan alun-alun, juga ada beberapa kota yang melarang adanya kegiatan jual beli yang dilakukan pedagang kaki lima karena disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu sebabnya yaitu agar kebersihan tetap terjaga. 

Karena banyak dijumpai kawasan yang terdapat pedagang kaki lima tersebut sangat kotor akibat sampah yang dihasilkan oleh pedagang tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka pemerintah mengambil tindakan yaitu dengan melarang pedagang kaki lima berdagang di sekitar kawasan laun-alun.

Namun sebenarnya masalah persampahan yang dihasilkan oleh pedagang tersebut dapat diatasi dengan membuat kesepakatan antara pedagang dengan pemerintah. Pemerintah memperbolehkan pedagang untuk berjualan di kawasan alun-alunu namun dengan syarat bahwa sampahnya harus ditempatkan di tempat yang telah disediakan dan harus menjaga kebersihan, bagi yang tidak bisa mematuhinya akan mendapat teguran lalu di sanksi kalua memang diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun