Tidak terasa, keluarga besar kita Komdewa Pasuruan telah melewati setiap momen di tahun 2022 dengan berbagai rasa; pastinya suka dan duka. Toh dalam hidup memang disuguhkan dua hal tersebut, bukan?
Kebersamaan, kesalahpahaman, beradu argumen, terjadi gesekan, saling bantu, solidaritas, telah menjadi warna-warni sehari-hari dalam berkeluarga. Apa, kamu senang lihat keluarga orang lain berantakan? Itu saja sudah menunjukkan betapa rendah kualitasmu sebagai suatu anggota dalam keluarga organisasi.
Sudah menjadi rahasia umum rumah tangga dalam keluarga ada desas-desus yang tidak mengenakkan, tapi kalau kita sama-sama menaruh ego masing-masing, mengingat betapa kita ini adalah keluarga, hubungan jangka panjang, maka gesekan-gesekan tersebut justru membuat kita semakin dewasa dalam bersikap, dalam berkeluarga, dalam berorganisasi, dalam menjalani hidup.
Aku selalu mengamati, betapa orang-orang dalam berkeluarga ketika terjadi gesekan di dalam 'dapur'-nya, maka mereka yang sama-sama berpemahaman akan mengingat hal-hal baik, momen-momen indah yang dulu pernah mereka lalui bersama, dengan begitu maka terbitlah rasa 'saling merasa bersalah' pada diri masing-masing yang berujung pada 'saling minta maaf dan memaafkan'. Mudah, bukan?
Tidak mudah, Kawan. Karena kita merasa (sok) dewasa. Merasa benar. Tapi selalu mudah jika kita selalu memandang segala hal dengan sederhana, dengan polos hati layaknya anak ingusan, yang sangat mudah memberi ruang maaf dan memaafkan.
Menyambut tahun baru, semoga tahun ini menjadi refleksi, bahwa organisasi bukan hanya tentang kekuasan, kepintaran, melainkan saling bahu-membahu menuju ke satu titik pelabuhan.
Pelabuhan? Yuk ngopi, gass. Awokwok.
