Mohon tunggu...
Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sarung yang Membuat Ibu si Jono Bangga

14 Mei 2020   22:35 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:34 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seumber gambar: dokpri

"Mungkin ini jalan yang harus aku tempuh untuk memperbaiki diri"

Berkumpul dengan orang-orang sholeh memang menjadi cara tercepat untuk bisa menjadi sholeh juga. Sudah beberapa kali Jono mengikuti bimbingan yang diadakan oleh kakak-kakak senior di Rohis. Dan benar saja, cara pandang hidupnya pun ikut berubah menjadi seperti anak Rohis kebanyakan. Jono menjadi rajin Sholat, rajin mendatangi kajian dan lebih bisa menjaga tutur katanya.

Tapi satu yang belum bisa dilakukannya. Bukan malas, tapi lebih tepatnya dia belum percaya diri untuk Sholat berjamaah di masjid dekat rumahnya. Disaat yang lain memakai sarung untuk sholat, Jono sendirian memakai celana panjang jika sholat di Masjid itu. Bukannya tidak sah, tapi sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sekitarnya jika memakai sarung kesannya lebih sopan dan beradab. Seperti para santri yang sering dilihat Jono sewaktu SMP.

Karena memang Jono berasal dari keluarga yang serba cukup, sarung sehelai pun dia tidak punya. Celana yang dia pakai untuk sholat pun itu-itu saja. Sampai akhirnya Jono memutuskan menghadap ibunya untuk membicarakan sesuatu yang itu bisa membuat Jono lebih bersemangat lagi dalam memperbaiki diri dalam dekapan agama.

"Bu, aku mau ngomong sebentar boleh?" Tanya Jono kepada ibunya yang sedang menjahit.

"Bolehlah, tumben nggk kayak biasanya. Ada apa?" Jawab ibunya sambil mematikan sejenak mesin jahit-nya.

"SMA ini, aku sudah punya niatan kuat untuk memperbaiki diri bu. Aku sadar selama ini aku jauh dari Tuhan dan aku tidak ingin membuat ibu terus-terusan kecewa. Untuk itu, boleh tidak aku..." Kata Jono terputus

"Iya, ibu sudah lihat kok. Ibu bangga padamu nak. Terus kamu mau apa?" Sahut ibunya

"Boleh tidak aku dibuatkan sarung?" Pinta Jono sambil memelas

"Iya nak iya, ibu buatkan ya" Jawab ibunya sambil menahan air mata

Setelah ibunya membuatkan beberapa sarung untuk Jono, Jono tambah semangat aktif di Masjid dekat rumahnya. Dia menerapkan apa-apa yang didapatnya ketika bimbingan Rohis. Sampai pada akhirnya ketika dia berada di bangku kelas 3 SMA, dia diberi amanah menjadi salah satu imam di Masjid dekat rumahnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun