Mohon tunggu...
Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Sebenarnya yang Kita Cari dalam Hidup?

21 April 2020   08:45 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:53 8116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa Sebenarnya yang Kita Cari dalam Hidup? | Sumber gambar: terrellclemmons.com

Mungkin bukan hanya saya, yang bertanya-tanya tentang apa sih sebenarnya yang kita cari dalam kehidupan ini. Apa tujuan yang sebenarnya ingin kita raih. Akibat apa saja yang akan terjadi jika kita sudah meraih itu semua. Banyak sekali jawaban yang menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Namun belum satupun yang membuat rasa ingin tahu ini puas. Sampai pada akhirnya pagi tadi mendengar wejangan dari Cak Nun (Emha Ainun Najib) di Youtube.

Baca juga: Ibu Mengajarkan Lima Makna Hidup, Aku pun Menjadi Kaya

"Sebenarnya yang kita cari dan kita tuju adalah Allah saja" ujar Cak Nun. "Tidak ada yang lain" lanjutnya. Mengapa seperti itu? Karena mau kemana-pun dan dimana-pun kita berada, semua tempat yang kita singgahi itu yang menciptakan Allah dan Allah ada disitu. Maka secara tidak sadar sebenarnya pikiran kita otomatis mengarah ke Allah. Dan mulai sekarang, setelah mengetahui ini kita harus menyadarinya. Supaya rasa yang kita tuju benar-benar terasa nikmat untuk menjalani sisa kehidupan kita di dunia.

Baca juga: Membaca Teori Viktor Frankl tentang Makna Hidup

Lalu bagaimana kalau ada yang mengatakan Allah itu ada di suatu tempat? Loh, Allah itu tidak butuh tempat. Lhawong yang membuat "tempat" itu Allah, sehingga Allah tidak bertempat. Kalau hewan piaraan bisa kita beri kandang, tapi yang membuat kandang tidak perlu kandang. Allah itu meliputi seluruh tempat, yang mana tempat itu jauh lebih kecil daripada sang pembuat tempat karena Allah maha besar. Sebesar apapun yang ada di dunia ini masih kalah besar dengan Allah.

Kalau Allah meliputi segala tempat, lalu bagaimana menjelaskan bahwa Allah itu satu? Saya tanya, air yang ada di seluruh penjuru dunia ini wujudnya ada satu atau banyak? Satu sahaja. Walaupun air yang ada di botol, gelas, sungai, laut, danau, dll tetap air itu wujudnya satu walau berada di tempat yang berbeda-beda. Mungkin itu analogi yang paling tepat untuk menjelaskan.

Baca juga: Berkali Kali Menghadapi Maut, Memberikan Kesadaran tentang Makna Hidup

Akhirnya, untuk menjalani sisa kehidupan kita ini perbaiki sebaik mungkin akhlak perilaku tindakan kita. Supaya kita bisa lebih percaya diri menghadap menghadap ke pencipta kita karena setiap perbuatan yang kita lakukan diawasi secara langsung oleh-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun