Mohon tunggu...
Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekelumit Dialektika tentang Adab

27 Maret 2020   20:46 Diperbarui: 27 Maret 2020   20:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: additudemag.com

Kalau masih berkelakar, gimana jadinya kalau sering mencium tangan guru tapi ketika berkumpul dengan teman-temannya dia menunjukkan tabiat yang negatif?

Maksud saya begini, mungkin saja ada korelasinya antara praktek tersebut dengan rasa hormat dan adab yang terpuji. Tapi untuk orang-orang yang berada di luar lingkungan tersebut dan tidak terbiasa dengan budaya tersebut kan susah jadinya.

Teringat kisah seorang wali di zaman Nabi Musa. Wali tersebut dimintai oleh Musa untuk berdoa kepada Allah supaya diturunkan hujan. 

"Ya Allah, apakah hujan sudah tidak tunduk padamu sehingga hujan tidak turun? Kalau pertimbanganmu banyak kemaksiatan yang dilakukan hambamu, sebenarnya maksiat mereka tidak berpengaruh sama sekali terhadap keagunganmu. Hujan itu barang nggak penting ya Allah, turunkan saja." 

Begitu doa seorang wali tersebut secara garis besarnya.

Gimana? Adakah tanda ketidaksopanan dalam doa tersebut? Bukan main-main lho ini, hubungannya bukan sekedar dengan guru, tapi dengan Allah.

Sampailah pada kesimpulan bahwa tidak semuanya bisa dipandang dari sisi hukum benar dan salah, tapi juga bisa dipandang dari sisi kedekatan dan keakraban yang sering kita beri nama tasawuf. Mungkin saja perilaku dan tutur kata yang terkesan bercanda niatnya adalah untuk mengakrabkan diri dengan objek yang kita tuju. Wallahu a'lam bishshawabi.

#dirumahaja #dirumahajatilawah

Salam literasi,

Achmad Abdul Arifin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun