Mohon tunggu...
KKNT Kelompok 115
KKNT Kelompok 115 Mohon Tunggu... Lainnya - KKNT Kelompok 115

Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT 115 UPN Veteran Jatim Gelar Pelatihan Membatik, Ekonomi Kreatif, dan Launching Podcast di Desa Banjarsari

7 Juni 2022   11:04 Diperbarui: 7 Juni 2022   11:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Senin, 6 Juni 2022 tim KKNT 115 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur mengadakan program latihan membatik, membuat kerajinan keranjang minuman dari limbah aqua gelas dan ale-ale, serta launching podcast milik PIK-R yang berlokasi di Balai Desa Banjarsari. Dalam acara ini, mahasiswa KKN menggandeng dan bekerja sama dengan Kampung KB (keluarga berkualitas), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), serta koordinasi dengan sie ekonomi kreatif yang ada di Desa Banjarsari. Acara ini berlangsung mulai dari pukul 11.00 siang sampai 16.00 sore dan dihadiri oleh Kepala Desa Banjarsari, yakni bapak Moch. Abdul Wakhid serta dihadari oleh Ibu Erna Kasi Ekonomi Kecamatan Sumberasih.

Kegiatan diawali dengan sambutan-sambutan dari ketua KKN, yakni Saudara Achmad Abdi Syarifudin, sambutan dari Ketua PIK-R, Mas Edi Irgi Ardiansyah, sambutan dari Ketua Kampung KB, Bapak Adi Sutrisno hingga sambutan dari Kepala Desa, Bapak Moch. Abdul Wakhid dan Ibu Erna Kasi Ekonomi Kecamatan Sumberasih lalu dilanjutkan dengan sesi memotong pita sebagai tanda peresmian podcast yang ada di desa Banjarsari sebagai wadah para remaja di desa Banjarsari untuk bisa kreatif dan menyalurkan aspirasi mereka melalui channel YouTube. Setelah sesi memotong pita, ibu-ibu langsung dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok membatik dan kelompok membuat kerajinan.

Tujuan dari acara ini guna untuk memberdayakan masyarakat, terutama ibu-ibu agar bisa memanfaatkan limbah-limbah plastic yang ada di Desa Banjarsari menjadi kerajinan yang bernilai jual serta mengajarkan cara membatik guna melestarikan budaya bangsa. Acara ini sekaligus sebagai peresmian launching podcast yang ada di Balai Desa Banjarsari. Podcast menjadi salah satu konten yang cukup diminati yaitu karena kontennya dapat didengarkan saat bepergian,seperti perjalanan ke kantor atau bahkan saat bekerja. Berbeda dengan radio yang harus mendengarkan semua konten yang disiarkan melalui radio, di podcast kita bisa memilih topik yang diinginkan, mengulang, dan bahkan melewati bagian yang tidak disuka. Bahkan, Podcast saat ini sudah bisa dijadikan ladang investasi berbiaya rendah, karena tidak memerlukan stasiun radio. Pendengar juga memiliki kesempatan untuk dapat memilih mengunduh topik yang sesuai dengan selera.

Kegiatan ini diikuti dengan antuasias oleh ibu-ibu terutama saat membatik. Motif-motif yang didesain oleh ibu-ibu sangat beragam, ada yang mendesain gambar mega mendung, gambar tumbuh-tumbuhan hingga ada yang menggambar motif ayam. Kegiatan ini diawali dengan membuat desain menggunakan pensil di kain, tahap selanjutnya adalah melukis kain mengikuti garis dan mempertebal garis. Tebalkan motif dengan lilin yang sudah di cairkan. Tahapan ini cukup hati-hati menggunakan canting. Selanjutnya menutupi bagian putih yang nanti tidak akan dikenakan warna, lalu melakukan pewarnaan, melukis kembali agar mempertahankan warna pada tahap pewarnaan pertama, menghilangkan lilin, membatik lagi, nglorot atau merebus kain batik guna menghilangkan lapisan lilin, dan terakhir mencuci kain batik yang sudah selesai dan batik siap untuk dipasarkan.

 "Sejak ditetapkannya batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO pada Rabu, 2 Oktober 2009. Saya harap para generasi muda Indonesia bisa bersama-sama melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa," ucap Bapak Kepala Desa Banjarsari. "Setelah diadakan pelatihan ini, harapannya ibu-ibu di desa Banjarsari mau bergerak untuk melanjutkan kegiatan ini sehingga dapat diproduksi, serta diperjualbelikan. Dan juga dapat menjadi produk andalan dari desa Banjarsari," ucap Mas Edi selaku ketua panita acara ini sekaligus ketua PIK-R. Harapan dari mahasiswaUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan edukasi yang berguna untuk membuat pola pikir masyarakat terbentuk menjadi kreatif dan meningkatkan rasa cinta terhadap membatik agar senantiasa mencintai kebudayaan lokal Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun