Mohon tunggu...
Alfa Alfa Alfa
Alfa Alfa Alfa Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI

Males

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mereka Tidak Nakal, Hanya Saja Ingin Dididik dengan Bijak

25 September 2022   17:55 Diperbarui: 25 September 2022   18:36 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

SEBUAH OPINI UNTUK PENERUS NEGERI

“MEREKA TIDAK NAKAL, HANYA SAJA INGIN DIDIDIK DENGAN BIJAK”

Nakal adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, sebuah kata yang identic berhubungan intim dengan sebuah permasalahan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, lebih khususnya usia – usia anak ataupun remaja. Baik remaja awal maupun remaja akhir. Namun dari masyhur nya kata ini tak banyak dari kita mengetahui apa sebenarnya kata ini.

Menurut salah satu buku yang penulis baca, mengatakan “bahwa nakal merupakan sebutan umum untuk sebuah tindakan yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat, sehingga sekelompok masyarakat mengatakan bahwa sebuah tindakan atau pemikiran baru atau nyeleneh itu telah menyalahi kebenaran awal yang diyakini oleh masyarakat (baik tindakan itu benar ataupun tidak benar, intinya kurang dapat pembenaran secara mutlak dalam masyarakat awam itu.”

Kembali pada pra-kata awal di tulisan ini, bahwa nakal itu biasanya identik dan hubungannya dekat dengan remaja, yang memang sedang asyik coba – coba dan mencari jati diri sebenarnya. Namun kurang etis jika kita memunculkan kata “remaja” pada tulisan ini, tanpa menyentuh pembahasan terkait, apa itu maksud usia remaja? Apa  saja saja yang terjadi pada usia itu? Apa saja yang mereka atau remaja rasakan? Apa dampak pada diri mereka? Baru kita bisa membahas dengan seksama terkait cara mendidik yang cocok untuk mereka. Tanpa membahas beberapa pertanyaan itu, mungkin tak ada gunanya dan terkesan omong kosong sebuah tulisan opini tentang cara mendidik remaja yang bijak sana ini.

apa itu maksud usia remaja?Usia remaja merupakan sebuah usia yang sangat cepat mengalami perubahan dan perkembangan. Baik secara fisik, biologis, maupun psikis atau ideology seseorang. Dimana usia ini adalah masa peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Bisa dikatakan secara singkat bahwa usia ini adalah jembatan licin dari masa anak untuk menuju masa dewasa yang begitu banyak dihiasi gejolak dan masalah fundamental terkait kelanjutan kisah hidup seseorang. Usia ini rata – rata mulai dari usia 13 – 15 yang bisa disebut fase remaja awal hingga usia 20 – 24 yang bisa disebut dengan fase remaja akhir.

Apa saja yang mereka atau remaja rasakan?. Pada fase ini setiap remaja sudah tentu merasakan pertumbuhan dan perubahan yang cepat pada diri mereka baik dari jasmani maupun rohani. Pertumbuhan fisik yang cepat, kelenjar– kelenjar seksualitas atau kematangan biologis pun mulai aktif pada masa ini, pemikiran dan gaya berfikir pun mengalami pertumbuhan juga perubahan, serta perubahan sikap bersosial mereka dan masih banyak lagi yang sebenarnya terangkum dalam poin pertumbuhan jasmani cepat, perkembangan emosional dan mental, perkembangan kecerdasan, perkembangan social dan juga akhlak dalam bermasyarakat.

Dari beberapa bahasan diatas mengenai hal yang terjadi pada diri anak pada fase remaja sudah tentu etis kita tanyakan lebih lanjut tentang, Apa dampaknya pada diri mereka?.

melihat pernyataan dan pertanyaan diatas mungkin bisa kita ulas lebih lanjut, yang pertama yaitu terkait pertumbuhan jasmani yang cepat, pertumbuhan jasmani ini tentu saja membuat para remaja berfikir, menyesuaikan diri dengan perkembangan fisiknya itu, terlebih lagi pada remaja yang pertumbuhan fisiknya kurang seimbang baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan sebaya di sekeliling mereka, yang pasti membuat mereka harus berfikir untuk beradaptasi menyesuaikan diri dan bisa saja membuat mereka Minder jika memang kurang baik pertumbuhannya. Namun intinya hal ini akan membuat remaja berfikir dan beradaptasi karena pertumbuhannya itu.

Disusul dengan perkembangan kecerdasan, dimana dalam fase remaja ini. Anak anak mulai bisa berfikir secara logis dan benar benar ingin mengaktifkan logika mereka. Sehingga membuat mereka berfikir ulang segala hal yang akan mereka lakukan ataupun mereka yakini. Bahkan tak jarang para remaja bergeser sikap dan prinsip hdup mereka karena mulai berkembangnya kecerdasan mereka ini. Sehingga tak jarang kita dapati para remaja terkesan mentang dan mendebat apa yang dilakukan atau dikatakan seseorang jika tak sesuai dan tak menyentuh logika mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun