Mohon tunggu...
Achmad Afandi
Achmad Afandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis sebuah berita terbaru dan yang jarang diketahui

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berawal dari Mengabdi Menekuni Dunia Literasi

1 Februari 2023   19:05 Diperbarui: 1 Februari 2023   19:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Sentani (Dokpri)

Berawal dari mengabdi menekuni dunia literasi

Mengabdi dimana? Kok bisa sih dari mengabdi suka literasi ? Mengapa tidak sejak dulu menekuni literasi ? Semua pertanyaan tersebut saya akan kupas satu persatu. Baca dan pahami hingga akhir agar dapat informasi baru.

Mengabdi arti suatu bentuk aktivitas terjun langsung ke masyarakat. Sebagai mahasiswa tentu kegiatan mengabdi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan, meskipun hanya satu kali. Mengabdi termasuk dalam TRI DHARMA Perguruan tinggi. Mengabdi serasa menyenangkan jika dilakukan sepenuh hati dan serius. Semua pasti mengalami bentuk pengabdian, tetapi kondisinya berbeda-beda dengan pengalaman yang diperoleh. Bentuk mengabdi kali ini buka gemeng-gemeng karena letaknya di tapal batas bagian timur negara Indonesia. Tempat pengabdian berada di Provinsi Papua. Dibalik keganasan dan tragedi yang mencengangkan disana, ternyata ditemukan surga terpendam. 

Provinsi Papua memiliki kekayaan yang melimpah dan sebagi destinasi mancanegara untuk berkunjung-nya. Bisa menginjakkan kaki di tanah Papua sebuah nikmat yang harus disyukuri karena tidak semua orang memiliki kesempatan berkunjung kesana. Harga transportasi mahal yang membuat sebagian masyarakat golongan rendah kesulitan untuk pergi kesana. Dibalik itu semuanya, penulis tersentuh atau tergerak untuk mengabadikan momen selama berada di "Bumi Cenderawasih". Setiap cerita yang diukir, saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Tujuannya, agar cerita yang ku tulis selalu abadi meskipun perkembangan zaman kian canggih. Beda halnya, apabila tidak saya tulis. Mungkin akan lupa ditelan umur. Maka dari itu, saya mengajak para pembaca tulisan ini untuk berusaha menuangkan hasil pemikiran kedalam bentuk tulisan. 

Berliterasi mengajarkan banyak hal dan sisi positif yang besar dalam kehidupan saya selama berada di Papua. Literasi membuat pemikiran dan wawasan kita semakin luas, karena didalamnya kita diajarkan untuk membaca, menulis dan lain sebagainya. Jika dikupas semua tentu tidak akan habisnya. Salah satu faktor terbesar yang membuat saya suka literasi karena telah diberikan sebuah motivasi hebat dari sosok guru besar. Beliau ialah Prof. Naim selaku ketua LP2M UIN SATU. Ajakan untuk berkarya membuat saya ingin sekali belajar menghasilkan suatu karya. Dari situlah saya mencoba sendiri, meskipun ditengah perjalanan banyak kali hambatan yang harus saya terima, tetapi saya lakukan terus menerus hingga akhirnya bisa membuat sebuah karya. 

Mulai menekuni dunia literasi baru beberapa bulan kebelakang, saya menyadari betul pentingnya literasi dalam kehidupan saat ini. Momen dan kejadian yang dilakukan setiap hari tentu menjadikan hal luar biasa manakala mampu berliterasi. Sejak dulu, saya fokus pada bidang akademik dan organisasi sehingga untuk terjun ke literasi masih baru dan tahap belajar. Inilah yang perlu diketahui bersama bahwa saya masih baru dalam berliterasi. Namun, bagi saya sendiri baru atau lama tidak menjadi masalah terpenting ada kemauan untuk belajar. Meski berasal dari jurusan saintifik, dalam menekuni dunia literasi tidak ada yang salah. Semua sah-sah saja melakukannya selagi masih sifatnya baik. 

Oleh karena itu, saya mengajak semua untuk bersama-sama membumikan literasi di negara yang kita tempati saat ini. Kita harus banyak belajar dari negara tetangga yang kian hari masyarakat makin meningkat dalam berliterasi. Membaca dan menulis menjadi solusi untuk memperbaiki kualitas bangsa Indonesia. Berita-berita bohong yang tersebar di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat sekarang minim akan budaya membaca sehingga sangat mudah terombang-ambing oleh suatu kasus yang belum diketahui kebenarannya darimana. Semoga sedikit ada manfaatnya.

Tulungagung, 31 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun