Mohon tunggu...
Achmad Afandi
Achmad Afandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis sebuah berita terbaru dan yang jarang diketahui

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengabdian di Bumi Cenderawasih "Papua"

16 Januari 2023   17:20 Diperbarui: 16 Januari 2023   17:48 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian di Bumi Cenderawasih

Empat bulan lalu, penulis melakukan sebuah pengabdian di bumi cenderawasih (Papua) khususnya di Kampung Jaifuri Arso 3. Bentuk pengabdian bagi mahasiswa strata 1 wajib hukumnya karena termasuk kedalam TRI Dharma Perguruan Tinggi. Dimana didalamnya ada pengabdian selain penelitian dan pendidikan. Semua orang tentu memiliki keinginan untuk mengabdi di tapal batas yaitu Provinsi Papua. Dilain pihak ada ketakutan tersendiri ketika ingin melakukan pengabdian di Papua. Provinsi Papua terkenal dengan tanah rawan konflik seperti OPM dan KKN (Kelompok Kriminal Senjata). Akan tetapi, setelah ditelisik dan merasakan sendiri berada di Tanah Papua rasanya berbeda seperti yang beritakan atau pandangan umum mengenai Papua. 

Adapun pengabdian dan khidmat yang dilakukan oleh penulis selama berada di Bumi Cenderawasih antara lain, mengajar, bersosialisasi dan bereksplorasi. Berangkat dari Pulau Jawa menuju Pulau Papua tidak bukan dan tidak lain untuk mengabdikan diri sepenuh hati disana. Banyak hal dan rintangan yang dihadapi selama proses pengabdian di Bumi Cenderawasih. Berikut pengabdian yang telah dilakukan oleh penulis selama di Papua.

1. Membimbing KSM IPA tingkat Kabupaten/Kota

dokpri
dokpri

KSM atau Kompetisi Sains Madrasah merupakan sebuah ajang tentang akademik mengenai keilmuan dan keahlian yang telah didapatkan selama pembelajaran. KSM ialah semacam bentuk olimpiade. Namun, KSM hanya diikuti oleh lembaga pendidikan Islam dibawah naungan Kementrian Agama. Acara ini dilakukan selama setahun sekali. Adapun peserta yang mengikuti berasal dari MI, MTs dan MA. Semua ada jenjang-Nya sehingga tidak dijadikan satu melainkan ada kategori masing-masing dalam perlombaan hingga Tingkat Nasional. 

Sebagai mahasiswa dituntut bisa menjadi apa saja ketika terjun ke masyarakat. Tidak memandang bulu sehingga dari prodi apapun bisa melakukannya terpenting ada keahlian. Lomba KSM bagi penulis merupakan ajang yang pernah diikuti semasa di bangku Madrasah Aliyah (MA). Pengalaman mengikuti lomba ini sudah berulang kali, tetapi tidak pernah sedikitpun juara. Pernah masuk kategori 10 besar tetapi tidak masuk juara 1, 2 dan 3. Persaingan yang berat ditambah dengan tingkat madrasah sehingga harus ekstra untuk memenangkan nya. Hanya bisa finish di kategori 10 besar merupakan pencapaian yang bagus. Sedikit pengalaman penulis mengikuti lomba KSM.

Pada awal mulanya ketika dipercayai atau diberikan mandat khusus untuk membimbing anak yang mengikuti KSM. Penulis terlebih dahulu melakukan observasi ke lembaga pendidikan Islam terutama MI dan MTs. Saya dan sebagian teman melakukan kunjungan ke MI untuk pertama kalinya. Kami diterima dengan baik atas kedatangan kami untuk membantu lembaga ini mengajar. Selesai kunjungan, saya dihubungi oleh pihak kepala madrasah untuk meminta bantuan perihal menjadi pembimbing lomba KSM IPA. Tanpa berfikir panjang menerima nya dengan sepenuh hati mengenai bantuan yang dimintakan kepala madrasah MIN Keerom, Bapak Arsad. Setelah itu, saya berkoordinasi dengan guru bidang IPA untuk menanyakan lebih jelas bimbingannya hari dan waktu nya kapan saja. Mengingat saat itu, masih banyak program kerja yang belum terlaksana. Akhirnya, beliau bilang ke saya untuk bimbingan nya hari Selasa dan Kamis diwaktu istirahat. Bisa dilakukan hari Sabtu juga mas, tuturnya. 

Selain melakukan kunjungan ke MI, kami berkunjung ke Mts. Sesampai di MTs, diterima dengan baik maksut dari kedatangan kami untuk membantu pihak lembaga dalam proses belajar mengajar. Saat itu yang mendampingi langsung kepala madrasah. Satu persatu ditanyai prodi dan asalnya darimana. Ketika saya menjawabnya, beliau bilang untuk membantu anak kami mengikuti lomba KSM berhubung prodinya sesuai. Pada saat itu hanya bisa mengiyakan permintaan dari beliau selaku kepala madrasah. Selanjutnya, saya menghubungi guru IPA MTs untuk lebih jelasnya mengenai hari dan waktunya. Beliau menuturkan kalau bimbingan nya setiap hari selesai sholat dhuhur. Lokasi bimbingan berada di posko kami tempat tinggal. Jadi, setiap hari saya membimbing 2 anak yang mengikuti KSM IPA. Setiap hari kami memberikan pendampingan mengenai bidang IPA. 

Beberapa hari telah berlalu dan waktu ujian sudah dekat, saya lebih mengintenskan proses bimbingan. Waktu ujian sudah tiba, mereka melaksanakan perlombaan di sekolahnya masing-masing karena dilakukan secara virtual atau online. Beberapa hari kedepan setalah pelaksanaan lomba, saya dihubungi oleh pihak lembaga MI dan MTs kalau ada yang juara. Dari Lembaga MI yang saya bimbing menjadi juara 1 KSM IPA tingkat kota/kab. Sedangkan, dari lembaga Mts juara harapan 2. Diantara empat orang yang mengikuti pembimbingan, dua orang menyabet juara. Suatu kebanggaan dan kesenangan bagi pribadi ketika anak bimbingan nya juara tingkat kota/kab. Keduanya mewakili kota/kab untuk tingkat provinsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun