Mohon tunggu...
Achmad Zidan Firman
Achmad Zidan Firman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya

Hobi saya yang berhubungan dengan otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN di Desa Sendiri! Terciptanya Alat Pendongkrak Semangat Masyarakat

15 Juni 2022   21:28 Diperbarui: 15 Juni 2022   21:52 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gresik, 12 Juni 2022—Kuliah Kerja Nyata (KKN) rasanya sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa. Bahkan, kegiatan tersebut diwajibkan dijajaran Perguruan Tinggi sebagai pertanggungjawaban atas aplikasi disiplin ilmu dari teoritis ke emperis serta perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau dikenal dengan julukan kampus Merah Putih ini menyelenggarakan kegiatan KKN setiap tahun. Namun sayangnya disituasi sekarang ini ada perubahan dari skema KKN tahun tahun sebelumnya yang biasa dilakukan secara berkelompok kini berubah dilakukan secara individu karena mengingat kita semua harus tetap waspada, karena virus Covid-19.

Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat Achmad Zidan, Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya di bawah bimbingan bapak Royyan Firdaus ST.,MT. selaku dosen pembimbing lapangan, melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata ia bertekad untuk mengabdikan diri dan terjun langsung ke masyarakat untuk ikut andil dalam penyelesaian permasalahan masyarakat dengan berkolaborasi dengan Ketua RT 04 Desa Kedungrukem untuk menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) Alat penyiram tanaman portable yang berfungsi sebagai penyiram tanaman bahu jalan. “saya sebagai mitra KKN sangat mendukung dan memberi ruang untuk mahasiswa dalam berinovasi untuk menciptakan alat penyiram tanaman bahu jalan tersebut.” ujar pak Fauzi selaku Ketua RT setempat.

Desa Kedungrukem merupakan Desa juara pertama lomba kebersihan lingkungan tingkat kecamatan, khususnya RT setempat, tak heran jika terdapat tanaman bahu jalan sepanjang jalan tersebut, namun dalam segi perawatan tanaman bahu jalan pada masyarakat setempat masih kurang.

Penciptaan alat ini di Dasari dengan kurangnya perawatan tanaman bahu jalan dalam hal penyiraman dan pemberian pestisida untuk hama daun oleh masyarakat setempat, dikarenakan tidak semua rumah memiliki kran air dan selang yang cukup di depan rumah masing-masing, ketika hendak menyiram tanaman masyarakat harus mengambil air sumur dari belakang sehingga menimbulkan rasa malas untuk merawat tanaman bahu jalan yang dekat dengan rumahnya. “harapan saya, melalui penciptaan alat ini dapat mendongkrak semangat masyarakat setempat untuk merawat tanaman bahu jalan sehingga nantinya dapat mempertahankan lingkungan yang bersih dan asri.” Ujar Achmad Zidan.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun