Aku terlahir dengan ekonomi lemah
Ayahku telah wafat
Membuat ku menjadi pribadi yang mandiri
Tahan terhadap cobaan
Aku harus kuat untuk bekerja,
Aku harus sabar untuk bekerja,
sekarang harus ke pasar lebih pagi
Pasar masih dikuasai sepi ketika aku tiba
Aku memang belajar sadar diri
Bahwa memenuhi amanat tulang punggung itu berat
Semua itu demi keluargaku yang kurang mampu
Akan tetapi semangat ku menjalani kehidupan tak tertandingi
Pelan-pelan berusaha untuk memberi Harapan
Loyalitas persis bagaikan cinta, tak pernah peduli waktu
Dengan kobaran api semangat menyala-nyala
Demi sesuap nasi kudapatkan
Disiplin, Â Tanggung Jawab, dan kesabaran merupakan kuncinya
Kaki buat kepala, kepala buat kaki
Setiap hari banting tulang, dan memeras keringat yang bercucuran
Ini memang berat bagiku, demi sebuah kesuksesan di masa depan