Mohon tunggu...
Nasywa Saudah
Nasywa Saudah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Public Speaker

Agent of Change

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlukah Aku Membuktikannya?

9 April 2020   13:45 Diperbarui: 9 April 2020   13:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bekerja di perusahaan besar dengan pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidip dan stabil adalah dambaan setiap orang. Tetapi bekerja di perusahaan kecil dan bisa mengembangkan perusahaan tersebut menjadi besar adalah hal yang luar biasa.

Sudah hampir 1 bulan himbauan untuk physical distancing di Solo, sudah selama itu juga aku dirumahkan. Bukan hanya perusahaan kecil yang merumahkan pegawainya, beberapa perusahaan besar pun terpaksa harus merumahkan pegawai mereka. Di tengah krisis ini tidak sedikit perusahaan yang masih membuka lowongan pekerjaan dengan alasan masing-masing.

Aku adalah salah satu karyawan yang dirumahkan dari suatu Learning Center yang berkembang, aku yakin learning center ini akan menjadi suatu pusat pendidikan yang menyenangkan bagi pelajar maupun non pelajar. 

Aku sungguh bersyukur pernah menjadi karyawan disini dan belajar disini. Disini aku belajar berbagai hal, berbagi dengan yang membutuhkan, dan bisa mengunjungi berbagai tempat yang belum pernah kuimpikan sebelumnya. Aku sungguh bersyukur.

Tanpa dipungkiri pandemi covid-19 melumpuhkan perekonomianku bahkan dunia. Merupakan hal yang wajar jika seseorang dirumahkan dan mencari pekerjaan baru karena harus mencukupi kebutuhan. Seperti yang teman-teman tahu walaupun angsuran ditangguhkan tapi bunga tetep jalan, sedih nulisnya.

Setelah melamar kesana kemari ditengah wabah ini akhirnya hari ini aku dipanggil untuk test. Jabatan yang aku lamar adalah admin online di sebuah lembaga pendidikan. 

LP ini lebih kecil dari Learning Center tempatku bekerja sebelumnya, sebenarnya awal melamar sedikit ragu bukan karena LP ini kecil tapi merasa tidak enak karena melamar di bidang yang sama tapi karena kebutuhan akhirnya hal tersebut terabaikan.

Pemberitahuan tahuan test jam 07.30, sesuai dengan kebiasaan para job seeker sampai disana paling tidak 60 menit sebelum test. Heran dan kaget ketika sampai di lokasi Bimbelnya masih tutup dan ketika chat ke no customer service pending. Setengah jam tak ada info sekitar jam 07.15 ada chat masuk dan menginformasikan karena kendala teknis test diundur jam 08.30. Beruntung saat itu sudah ada teman yang mau test juga, walaupun sempat berpikir tidak profesional tapi teyap menunggu, coba kalo sendiri udah pulang nggak balik, hehe.

Jam yang ditentukan pun tiba, pihak bimbel datang 15 menit sebelum jam 08.30. Setelah menunggu diluar akhirnya kami dipersilahkan untuk masuk dan menunggu. Mohon maaf bukan bermaksud menjelekkan tapi ruangan bimbel benar-benar jauh dari ekspektasi. Karena kesan pertama itu penting, kalau saya calon murid bimbel disitu, saya sudah yidak yakin untuk belajar disana. 

Tibalah saatnya saya diinterview. Hal yang aneh terjadi saat interview dan belum pernah saya interview seperti hari ini. Bukannya bertanya tentang saya, tetapi bertanya tentang Learning Center tempat saya bekerja sebelumnya. Hal yang wajar ketika seorang interviewer meminta job seeker untuk menunjukkan kelebihan mereka. 

Setelah saya promosi diri saya dengan pengalaman dan skill yang saya miliki beliau menjelekkan saya dengan membawa perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun