Mohon tunggu...
Ach chairiliza
Ach chairiliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sementara

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dampak Akibat Penangkapan Ikan Menggunakan Potas di Sungai

19 Oktober 2021   01:47 Diperbarui: 19 Oktober 2021   01:52 2923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

NAMA ; ACH CHAIRIL IZA 

NIM ; S20191126

POTASSIUM SIANIDA atau POTAS adalah racun yang sangat mematikan,dengan waktu reaksi antara 3-4 jam lalu mati. Racun ini menyerang pembuluh darah jantung,menutup aliran darah sehingga korban kolaps dan mati. Racun ini bisa didapatkan dari peracun ikan (potas),dan pupuk Urea.

Potas itu sendiri sangat berbahaya bagi ikan-ikan di sungai, karena potas itu obat kimia yang berbahaya. kelestarian ikan di sungai lama-kelamaan akan habis, karena akibat oknum yang nakal dan tidak bertanggung jawab. padahal sudah ada larangan dari pemerintah bahwasanya dilarang menangkap ikan menggunakan bahan kimia, bahan peledak, alat listrik .

Didalam pasal 7 bahwasanya setiap orang dilarang melakukan penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan atau cara, bangunan yang dapat merugikan atau membayakan kelestarian sumber daya ikan atau lingkuannya.

Kelestarian ikan itu sangat penting bagi ekosistem di sungai, karena sungai memiliki ketenangan, meskipun di beberapa sungai lainnya yang arusnya besar bisa menenggelemkan orang.

Untuk saat ini masih ada oknum-oknum yang menangkap ikan menggunakan bahan-bahan yang dilarang. padahal kalau kita menangkap ikan menngunakan pancing (memancing) itu sangatlah nikmat rasanya, apalagi ketika umpan kita di sambar oleh ikan rasanya itu bikin nagih. 

Saran saya untuk kepala desa atau pemerintah bisa lebih tegas lagi dalam menindak lanjuti bagi oknum-uknom yang masih ngeyel menangkap ikan dengan menggukanan bahan-bahan berbahaya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun