Mohon tunggu...
Acep Suhendar
Acep Suhendar Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Swasta di Cikarang

penulis pemula dari kabupaten Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Dream Is Real

6 Agustus 2020   14:05 Diperbarui: 6 Agustus 2020   14:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Hanif, aku tinggal Bersama dengan kakekku, ayahku telah meninggal ketika aku berusia 8 tahun karena cedera parah ketika bermain bola, ibuku sudah memiliki keluarga baru, dan kini aku sudah berusia 11 tahun. aku ingin menjadi pemain Timnas ketika besar nanti seperti ayahku. Dan inilah kisahku..

          Kriiingggg...Alaramku berbunyi dan sudah menunjukkan pukul lima tepat. Aku pun segera mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh. Setelah bersiap siap aku dan kakekku bergegas menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat shubuh berjama'ah.

KETIKA PULANG DARI MASJID.....

          "Apa cita cita Hanif jika sudah besar nanti?" kakek seketika melontarkan pertanyan kepadaku ketika aku dan kakek sedang diperjalanan pulang dari masjid. "Aku ingin menjadi pemain bola kek, aku ingin menjadi seperti ayah.."aku menjawab pertanyaan tersebut. Kakek pun bertanya kembali kepadaku "kenapa pemain bola? Apa tidak ingin menjadi pelukis,atau yang lainnya?". Aku menjawab "aku ingin menjadi seperti ayah yang bisa mengharumkan nama bangsa". Dan kakek hanya menjawab dengan gelengan kepalannya, raut wajahnya pun menjadi aneh, seakan didalam hati kakek berkata apakah mungkin untuk Hanif menjadi pemain sepak bola?, tetapi aku tidak menanggapnya terlalu serius. Setelah sampai dirumah, aku pun bergegas ke kamar mandi dan bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.

          Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh kurang 15 menit. Aku pun segera berpamitan dengan kakek untuk berangkat ke sekolah. Setelah berpamitan dengan kakek, aku berangkat menuju rumah temanku bernama Adi. Dia adalah anak yang mempunyai kekurangan karena kakinya lumpuh akibat kecelakaan yang dideritanya dua tahun yang lalu.

"Adi...." Sahutku. "Iya.. masuk Nif.." Adi berkata kepadaku. Setelah menunggu sekitar lima menit, aku dan Adi berangkat ke sekolah menggunakan mobil Adi, kami berangkat Bersama Om Bambang, dia adalah om nya Adi.

SESAMPAINYA DISEKOLAH...

          Aku mendorong kursi roda Adi menuju ke kelas, sebelum masuk kekelas, seperti biasa kami melihat mading sekolah untuk mengetahui informasi terkini sekolah. Terlihat poster untuk mengikuti seleksi bola U13 yang akan diadakan satu minggu lagi dari hari ini. Dan itu berlokasi di lapangan Gajah Mada,Aku dengan girang ketika melihat poster tersebut,aku dan Adi bergegas masuk kekelas.

SETELAH PULANG SEKOLAH...

(saat perjalanan pulang di mobil....)

"Di.. aku mau ikut seleksi bola .... tapi kalau aku ikut kan lokasinya lumayan jauh... sedangkan kakek gak bisa bepergian jauh.. gimana dong di, uang pendaftarannya juga lumayan mahal.." aku berkata kepada Adi. "Hanif mau ikut seleksi bola..?, nanti om yang bayarin deh.. itung-itung terimakasih om soalnya kan Hanif udah bisa jagaiin Adi, lagipula pas banget, om kerja di Akademi PSSI, walaupun hanya menjadi sekretaris, tapi nanti om bilang ke pelatih, om usahain deh nanti om daftarin Hanif, hari ini juga bisa" sahut om Bambang. "Beneran nih om, aku baru tau kalau om kerja di Akademi PSSI,kok om gak pernah bilang?, tapi makasih banget lho om.." jawabku setengan gak percaya dengan perkataan om Bambang. "it's oke lah.." kata om Bambang. "Makasih om.." jawabku. Sementara Adi yang dari tadi hanya melihat kami berdialog akhirnya dia hanya bisa tersenyum dengan girang. Memang, aku dan Adi adalah sahabat sejak aku tinggal bersama kakekku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun