Mohon tunggu...
Acep Purqon
Acep Purqon Mohon Tunggu... Dosen - Dosen ITB

Director of International Office , ITERA (Institut teknologi Sumatera) Chief of Data Science, ITERA (Institut teknologi Sumatera) Collaborative Professor, Kanazawa University, Japan Earth Physics and Complex Systems, Institute of Technology Bandung (ITB)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Belajar Fisika for Kids di Era WFH

7 Juli 2020   07:46 Diperbarui: 7 Juli 2020   07:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak menyangka anak-anak saya (11 thn dan 5 thn) hari-hari ini senang dengan pengukuran dan pengamatan. Karena ada yang ditunggu yaitu panen berbagai jenis sayuran melalui pengamatan harian pertumbuhannya.

Berhubung mereka mulai senang bercocok tanam, maka saya membekali mereka dengan alat ukur TDS, EC, termometer, pH meter, penggaris dll. 

Mereka setiap hari jadi bisa mendapatkan data-data perubahan yang menarik dan mulai takjub dengan data-data tersebut. Jumlah daun dan tinggi tanaman adalah hal yang paling mudah diamati. Juga takaran air untuk dasar-dasar pertanian presisi (Precision Farming).

TDS dan EC banyak gunanya dan harga terjangkau. Dalam kasus ini untuk membuat takaran dan komposisi nutrisi yang tepat untuk tanaman. Di fisika, data dari hasil pengukuran dan pengamatan lalu menyajikan  adalah dasar memahami perilaku sistem fisis. Dalam fisika kita mengenal teknik dasar mengukur, kuantitas fisis, data dan statistik. Keterampilan dan dasar-dasar ini bisa kita dapatkan di sekitar kita. 

Fisika mencoba membuat hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk kuantitas fisis. Jadi hal yang pertama adalah memperkenalkan apa itu satuan dan order of magnitude. Hal ini penting supaya bisa membandingkan apa itu besaran. Kompetensinya menjadi penting. 

Saking pentingnya jika mempelajari fisika, maka praktikum pertama harus belajar teknik mengukur dan mendapatkan kualitas data yang baik dengan error yang memadai. 

Error ini penting karena memberi informasi akurasi dan presisi sehingga kita bisa membayangkan dan merekonstruksi apa yang telah dilakukan seseorang. Fisika pada tanaman adalah termasuk bidang lintas disiplin yaitu agrofisika (Agrophysics).

Kegiatan di era WfH (Work from Home) menjadi kegiatan yang mengasyikan. Pengetahuan anak saya bertambah dan menjadi mengasyikan saat alat mengeluarkan bunyi dan angka tertentu. Sehingga mulai berkenalan dengan apa itu sensor dan bagaimana cara kerja sensor masing-masing alat. 

Bisa berimaginasi jika mengganti material sensornya, kira-kira mana yang cocok dan tingkat ketelitian tertentu. Kenapa sensor tertentu kurang teliti dan sebagaimana. 

Intinya meladeni pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membangkitkan rasa ingin tahu dan dasar-dasar inovasi alat baru. Hal tersebut sering kita sebut kegiatan ngoprek.

Di sini anak-anak jadi belajar tentang konduktivitas. Apa respon materi cairan, jadi mengenal berbagai jenis cairan dengan berbagai karakteristiknya. Di era WfH ini, saya pikir adalah masa yang tepat untuk mengajak aktivitas seperti ini dan bisa mengajarkan keterampilan pengukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun