Beliau dikenal sebagai guru yang mampu memantikkan api bahan bakar sehingga murid-muridnya seolah menjadi mesin tak kenal lelah untuk berprestasi dan mengembangkan dirinya. guru-guru seperti itu pantas dikenang bertipe Tjokroaminoto dan Sommerfield.
Bagaimana di era new normal ini?
Sekali lagi, kita dihadapkan kepada pertanyaan besar dan mungkin skeptis, kalau hubungan guru dan murid di era daring ini, mungkinkah memunculkan tokoh-tokoh besar seperti di atas?
Banyak pertanyaan lanjutan yang bisa didiskusikan. Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab.Â
Semoga kita bersama bisa merumuskan bagaimana pola hubungan guru-murid yang bisa melahirkan tokoh-tokoh besar baru dan para global leader.