Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guinness Book Of World Records 2016: Negara Terbanyak Pengganti Kurikulum

15 Mei 2016   14:28 Diperbarui: 16 Mei 2016   11:58 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Buram Pendidikan Indonesia

Kurikulum pendidikan merupakan suatu sistem yang diberlakukan oleh pemerintah dalam mencapai kualitas pendidikan yang bermutu. Kurikulum pendidikan yang diberlakukan biasanya berubah karena tuntutan zaman dan persaingan di dunia pendidikan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan itu sendiri.

Kurikulum terakhir yang berlaku sampai saat ini adalah Kurikulum 2013 atau K 13 yang menitik beratkan kepada aktivitas siswa agar siswa lebih aktif dan berkembang sebagai peserta didik. Dalam K 13, guru dituntut untuk menciptakan suasana kelas yang aktif, dimana guru bukan lagi sebagai individual teacher, melainkan berubah menjadi team teaching. Sehingga dapat menciptakan peserta didik yang inovatif, kreatif dan mempunyai daya saing dengan peserta didik yang lainnya. 

Pemberlakukan Kurikulum K13 memang sudah tepat tinggal penyempuraannya saja, karena mengingat K13 sangat cocok dengan zaman sekarang. Di era globalisasi ini, para peserta didik yang memiliki kemauan lebih untuk mengetahui apa itu yang dipelajarinya maka dia lah yang berkembang dan menguasai ilmu tersebut. Namun bila ada peserta didik yang malas, berarti 'PR' bagi guru untuk menciptakan 'minat' dan 'rasa' kepada siswa tersebut untuk menumbuhkan rasa 'keingintahuan'.

Tidak hanya peserta didik yang dituntun untuk aktif dan inovatif, begitu pula guru dituntut untuk lebih inovatif dalam mengembangkan sistem pembelajaran. Dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan guru lebih harus menggali pada setiap materi yang diberikan karena guru harus bisa menciptakan masalah yang diberikan kepada peserta didik agar peserta didik aktif untuk berpikir sehingga guru tidak lagi menjelaskan panjang lebar materi dalam buku saja atau mencatat di papan tulis.

Indonesia Sering Melakukan Pergantian Kurikulum 
Bukan hal baru lagi bila kita 'mendengar' pergantiaan kurikulum di Indonesia. Pergantian Kurikulum di Indonesia setidaknya sudah mencapai tujuh kali pergantian, mulai 1968 sampai 2013. Berikut ini perbedaan yang ditekankan di masing-masing kurikulum tersebut:

Kurikulum 1968

Sifat: perubahan dari program Pancawardhana (Kurikulum 1964) yang menitik beratkan pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keperigelan, dan jasmani. Sedangkan Kurikulum 1968 menitik beratkan pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Pengganti kurikulum Orde Lama ini lebih menekankan kelompok pembinaan Pancasila.

Pelajaran inti: pelajaran ilmu hayat dam ilmu alam, digabung menjadi ilmu pengetahuan alam (IPA)

Kurikulum 1975

Sifat: berorientasi pada tujuan. Tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, instruksional umum, dan instruksional khusus. Perbedaan dengan kurikulum sebelumnya adalah memberikan penilaian pada akhir semester atau akhir tahun saja.

Pelajaran inti: agama, pendidikan moral Pancasila, bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan sosial (IPS), matematika, IPA, olahraga dan kesehatan, kesenian, serta keterampilan khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun