Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Paradigma terhadap Keberhasilan Belajar

20 Januari 2018   15:16 Diperbarui: 12 Juli 2018   22:19 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IlustrasiIlmu atau Nilai (www.hipwee.com)

Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Menurut Djamarah (2000:96) indikator dari proses belajar mengajar itu dianggap berhasil adalah:

  1. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarakan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  2. Prilaku yang digariskan dalam Tujuan Belajar Khusus (TPK) telah dicapai oleh anak didik baik secara individual maupun kelompok.

Sementara itu Abu Ahmadi (1991:130-139) menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah perestasi belajar yang dicapai oleh seorang individu merupakan proses hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar individu, tergolong faktor internal adalah:

  1. Faktor jasmani (psikologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh di lapangan yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh
  2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh di lapangan.
  3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Lismawati (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motifasi dengan hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini diperkuat oleh Prayitno (1984:10) bahwa siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan menampakan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. 

Selanjutnya penelitian Emilda (2002) mengatakan bahwa terdapat kontribusi yang berarti antara cara belajar dengan hasil belajar siswa, hal ini diperkuat oleh Slameto (1995:89) bahwa cara belajar adalah metode atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu, untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan belajar itu sendiri.

Perubahan Paradigma Terhadap Prestasi Belajar

Tulisan ini saya buat untuk merespon atau pandangan saya terhadap moment ujian akhir semester baik tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Setiap akhir semester peserta didik menerima hasil belajar atau evaluasi dari proses pembelajaran berupa simbol atau nilai yang menjadi tolak ukur kemampuan peserta didik itu yang terkadang memperoleh hasil baik atau buruk.

Ketika peserta didik memperoleh nilai buruk, baik orang tua atau lingkungan sekitar cenderung mendapatkan vonis atau direndahkan ketimbangan mendapatkan motivasi karena nilai rendah yang didapatkan pada mata kuliah atau mata pelajaran. 

Peserta didik pasti juga tidak menginginkan hal itu terjadi padanya namun lingkungan sekitar atau orang tua tidak mau tahu dengan hal itu, karena mereka hanya menuntut nilai bagus tetapi tak mau tahu dengan proses pembelajaran itu sendiri.

Peserta didik yang seharusnya mendapatkan motivasi agar tidak down akan membuat kondisi psikologisnya makin rendah dan cenderung kehilangan motivasi untuk bangkit hingga kehilangan semangat belajar.

Melihat kondisi ini, dibutuhkan perubahan pada paradigma berpikir baik itu dari tataran orang tua, lingkungan sekitar dan umumnya masyarakat luas dalam menilai keberhasilan suatu proses pembelajaran ini. 

Keberhasilan dalam proses pembelajaran bukan selalu di ukur berupa huruf atau simbol yang tertera pada selembar kertas tetapi sebagaimana pendapat Sudjana (2009:  3) " hasil  belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun