Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Paradigma terhadap Keberhasilan Belajar

20 Januari 2018   15:16 Diperbarui: 12 Juli 2018   22:19 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IlustrasiIlmu atau Nilai (www.hipwee.com)

e) Memberikan reward atau penghargaan.

Pemberian penghargaan ini bisa berupa nilai, hadiah, pujian dan sebagainya agar siswa termotivasi akan belajar dan selalu ingin menjadi yang terbaik. strategi  ini dapat melahirkan motivasi terhadap siswa agar selalu berpacu terus. 

Contohnya : Apabila seorang guru memberikan pertanyaan kepada siswa atau pun tugas kepada siswa, lalu siswa tersebut menyelesaikan dengan baik ataupun kurang tepat maka seorang guru akan memberikan reward berupa acungan jempol atau pujian sehingga siswa termotivasi untuk lebih baik lagi.

f) Menciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas.

Ciptakan aktifitas yang melibatkan siswa dengan teman-teman mereka dalam satu kelas. Tujuannya agar satu sama lain akan membagikan pengetahuan, gagasan atau ide dalam penyelesaian tugas individu siswa dengan seluruh siswa di kelas. 

Contohnya : Siswa diberikan tugas oleh guru dalam bentuk latihan lalu siswa tersebut mengungkapkan atau diskusi apa yang mereka kerjakan dan diberi tanggapan oleh teman sejawat atau kelompok lainnya dan diawasi oleh guru.

Dari uraian di atas jelas bagi kita bahwa peran guru dalam motivasi belajar siswa ini sangatlah penting, apabila guru tidak ikut serta dalam motivasi belajar siswa maka siswa kurang kreatif dan tidak terpancing untuk bersikap aktif. Maka dari itu peran guru sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan tujuan utamanya untuk mencapai prestasi dan meningkatkan mutu belajar dalam proses pembelajaran. (sumber : PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA).

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dapat dinyatakan secara kualitatif dan dapat pula dinyatakan secara kuatitatif. Secara kualitatif hasil belajar dapat diungkapkan dengan pernyataan sangat baik, baik, sedang, kurang dan sebagainya. 

Sedangkan secara kuantitatif hasil belajar dapat di nyatakan dengan angka-angka. Untuk mencapai hasil belajar yang baik dan memuaskan memang sangat banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah dari faktor guru dan diri siswa itu sendiri. 

Dalam hal ini guru berkewajiban menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu menunjang dan mendorong siswa untuk mengembangkan segala potensi yang ada secara optimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa. Hasil belajar merupakan umpan balik dari kegiatan proses belajar mengajar, hasil belajar adalah beberapa bentuk prinsip perpaduan pola tingkah laku dan nilai-nilai ideal dalam arti fakta-fakta, kecakapan yang dicapai dan keterampilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun