Mohon tunggu...
ACE Commerce Community
ACE Commerce Community Mohon Tunggu... Lainnya - Logo ACE Commerce

ACE Commerce adalah Komunitas belajar cross-border (ekspor-impor) dan E-commerce pertama di Indonesia🇮🇩 klik disini untuk mengetahui atau join di ACE Commerce Community Gratis! https://siom.ai/acecommerceid/

Selanjutnya

Tutup

Money

Mana Lebih Menguntungkan, Reseller atau Dropshipper? Simak Perbedaannya!

7 Oktober 2020   06:51 Diperbarui: 7 Oktober 2020   07:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo Sobat ACE! Kalau kalian sudah membaca artikel sebelumnya mengenai bagaimana menjadi seorang Reseller pemula, maka kamu wajib banget nih membaca artikel yang satu ini. Mari kita simak perbedaan antara Reseller dan Dropshipper menurut ACE Commerce agar kamu paham ketika ingin mulai berbisnis online.

Kami ingatkan kembali ya Sobat ACE mengenai definisi Reseller. Reseller berasal dari kata dasar Bahasa Inggris "Resell" yang berarti menjual kembali. Jadi, Reseller adalah seseorang yang menjual kembali barang yang ia beli dari orang lain. Tapi ada pula penjual yang menjual barang dagangan milik orang lain tanpa menyetok barang. Nah, sistem ini dikenal dengan sistem Dropship. Jadi Penjual yang menggunakan sistem ini disebut dengan dropshipper.

Dulu definisi Reseller hanya terbatas pada orang yang membeli barang, menyetoknya, lalu menjualnya kembali kepada orang lain. Tapi sekarang, Reseller juga sering diartikan sebagai penjual yang tidak menyetok barang dan hanya memasarkan barang milik pedagang online lainnya. Sehingga sering kali kata reseller sering juga diartikan sebagai dropshipper, walaupun sebenarnya reseller dan dropshipper berbeda.

Kalau Sobat ACE berniat melakukan salah satunya, tapi bingung yang mana, Sobat ACE perlu mengetahui perbedaan keduanya dalam ulasan berikut. Seperti apa? Yuk, simak di sini.

  • Cara Kerjanya. Bedanya reseller dan dropshipper bisa dilihat dari cara kerja mereka. Reseller itu bisa dibilang mirip-mirip dengan pedagang. Mereka harus lebih dulu membeli barang sebelum menjualnya ke konsumen. Reseller memperoleh barang dari supplier atau distributor. Setelah mendapatkan barang dengan jumlah tertentu, baru reseller menjualnya. Beda lagi dengan dropshipper. Cara kerja dropshipper adalah menawarkan barang ke konsumen lebih dulu terus kalau dapat order, nantinya diteruskan ke supplier atau distributor. Nantinya supplier atau distributor yang terima order mengirimkan barang ke konsumen.
  • Modalnya. Dropshipper tidak harus membeli barang supaya bisa menjual. Cukup modal pulsa, paket data dan informasi, pekerjaan ini udah bisa dilakukan. Sementara itu, jadi reseller harus mengeluarkan modal karena harus membeli barang terlebih dahulu. Besarnya modal menentukan jumlah barang yang kamu dapat. Selain itu, modal seperti pulsa, paket data, dan ongkos transportasi juga dihitung. Biaya-biaya itu termasuk dalam biaya operasional kantor.
  • Profit. Jelas lebih untung reseller. Mengapa? Sebab, bisa mendapat barang dengan harga termurah dan mengatur harga jual sekehendaknya. Di situ, dia dapat untung yang bisa aja besar. Lain hal kalau Sobat ACE menjadi dropshipper. Sulit bagi dropshipper mendapat untung sebesar reseller. Pasalnya, order yang diberikan dropshipper masih kalah banyak dengan pembelian reseller. Karena itu, reseller bisa mendapat harga barang dari supplier lebih murah ketimbang dropshipper. Di sinilah mereka bisa menentukan berapa keuntungan yang pengin didapatnya.
  • Pemasaran. Seorang reseller dapat menawarkan barang secara langsung lewat toko karena reseller memiliki stok barang yang ingin dijual. Sedangkan dropshipper tidak bisa karena ia tidak memiliki stok barang. Seorang dropshipper hanya dapat berjualan lewat marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, LINE, Instagram, Facebook dan sebagainya.
  • Resiko. Seorang reseller memiliki tingkat resiko kerugian lebih tinggi daripada dropshipper karena ia menyimpan fisik barang. Apabila barangnya tidak laku, maka reseller tentu akan mengalami kerugian. Sedangkan dropshipper tidak perlu khawatir akan rugi karena tidak laku karena ia tidak membeli dan menyetok barang.
  • Pengiriman. Jika dilihat dari fokus pekerjaannya, seorang reseller selain mencari calon konsumen, ia juga harus mengemas dan melakukan pengiriman barangnya sendiri. Sedangkan dropshipper tidak perlu repot dengan masalah packing dan pengiriman barang. Seorang dropshipper hanya bertugas memasarkan produk, mencari calon konsumen, dan menghubungi supplier jika ada pesanan yang datang dari konsumen.

Nah itulah tadi kira-kira perbedaan bisnis dropship dan reseller. Bila ditanya mana yang lebih mudah dan murah tentu saja bisnis dropshipper jawabannya. Akan tetapi bila ingin belajar dan berkembang dengan cepat tentu saja bisnis reseller jawabannya.

Pada akhirnya sih Sobat ACE sendiri sebagai calon pebisnis yang berhak memilih bisnis mana yang ingin kamu jalankan. Tentu saja semuanya harus kamu sesuaikan dengan sumber daya yang kamu miliki ya Sobat ACE (uang, tenaga, waktu, manusia).

Kemudian pikirkan dan lakukanlah riset secara matang. Setelah itu semua kamu lakukan, barulah kamu boleh langsung terjun ke sana dan lakukanlah 100% sehingga kamu bisa menjadi pebisnis yang sukses!

Semoga artikel ini dapat membantu kamu dan jika ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar atau dm instagram kami, ya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun