Mohon tunggu...
RZ Hakim
RZ Hakim Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyat biasa yang senang menulis. Kini tinggal di Kalisat, kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ke Mana Perginya Api Setelah Ditiup?

15 Juni 2012   23:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika masih kecil dan belum lagi TK, saya selalu heran jika di malam hari sedang ada pemadaman listrik. Kenapa hanya lampu-lampu rumah saja yang padam? Kenapa lampu kendaraan bermotor baik-baik saja? Berkali kali saya menanyakan ini pada orang dewasa, tapi mereka selalu menjawabnya dengan ngawur. Ada juga yang diam tidak berusaha menjawab. Yang lebih menyakitkan, beberapa dari mereka mengatakan 'huuust' pada saya.

Saat saya duduk di bangku SD (entah kelas berapa saya lupa), barulah saya mengerti jika lampu kendaraan dihasilkan dari energi yang berbeda. Ah, ternyata jawabannya mudah. Saya heran, kenapa dulu pertanyaan saya tidak dijawab dengan baik-baik oleh orang dewasa di sekitar saya?

Ohya, ada satu pertanyaan lagi. Ini yang paling sering saya tanyakan di kala bocah, dan saya tidak menemukan jawaban dalam waktu yang sangat lama. Tentang kemana perginya api setelah ditiup? Apakah menuju dimensi yang lain? Jika api hanyalah kumpulan dari berbagai energi, bisa jadi dia hilang begitu saja. Bagaimana jika api adalah materi? Kemana dia pergi?

Semasa sekolah, saya tertarik dengan pelajaran fisika atau kimia tapi jika sedang menjabarkan seputar api saja. Selebihnya, saya hanya siswa biasa pada umumnya yang lebih senang ilmu di bidang sosial ketimbang harus bersahabat dengan angka dan simbol-simbol. Sebenarnyalah dua mata pelajaran itu sangat menyebalkan di mata saya. Maaf bagi para pencinta fisika dan kimia, saya sedang curhat bukan sedang menyudutkan, hehe..

Ketika masa penjurusan SMA, dengan kemampuan yang pas pasan saya nekad masuk kelas IPA. Apa sebab? Ya benar, satu diantaranya adalah karena saya belum menemukan jawaban perihal kemana perginya api setelah ditiup.

Selama di kelas IPA, pelajaran kimia yang nyantol di otak dan melekat sampai sekarang hanya satu. Yaitu tentang penyebab timbulnya api. Api muncul karena ada gesekan antar benda yang berada dalam udara.

Dari sana, saya mulai mengerti bahwa untuk bisa terjadi api dibutuhkan setidaknya tiga unsur. Bahan bakar, oksigen (zat asam arang) dan sumber panas. Ketiganya, jika ada di takaran yang pas (dan terjadi gesekan), maka terjadilah api.

Tiga unsur di atas,  masing-masing terdiri dari banyak sub unsur. Misalnya bahan bakar. Ada bahan bakar padat, cair dan gas. Dari masing-masing itu masih bisa dibagi bagi lagi. Bahan bakar padat itu kan ada kayu, kertas, dan lain lain. Banyak dah pokoknya.

Kembali lagi pada pertanyaan, kemana perginya api setelah ditiup?

Ternyata jawabannya mudah. Api tidak pergi kemana mana. Lho kok bisa? Iya. Api adalah wujud dari bahan bakar, oksigen dan sumber panas. Saat kita mengundang datangnya api, misalnya dengan cara memantik korek, ketiganya bekerja sama dan mewujud menjadi api. Dan ketika kita meniupnya, kita sengaja mengacaukan kerja sama ketiganya. Dengan kata lain, kita seperti sedang memencet tombol off dan memberi perintah untuk selesai.

Kasus yang lain (selain ditiup), matinya api dikarenakan salah satu unsur pendukungnya tidak ada. Misalnya, bahan bakarnya habis. Contoh kecil, korek tidak bisa lagi mengundang datangnya api bila gas elpijinya habis. Atau kalau tidak ada unsur oksigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun