Mohon tunggu...
Afifah Mahardika
Afifah Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - BERBAGI TIPS

Semoga tips-tipsnya bermanfaat ya:)

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Reputasi Pejabat Publik di Era Kemajuan Teknologi

18 Mei 2020   00:01 Diperbarui: 18 Mei 2020   00:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era kemajuan teknologi dalam kehidupan membuat cara berkomunikasi dan mendapat informasi menjadi mudah hanya dengan menggunakan smartphone. Pergerakan teknologi sangat cepat, kita bisa merasakannya melalui media aplikasi chatting, social media dan lainnya. Dengan media tersebut kita dapat mendapatkan informasi secara cepat dan realtime, namun masih ada oknum yang menyebar informasi yang tidak ada sumber kejelasannya.

Bahaya media online yakni tidak ada penyaringan indormasi yang tayang pada media tersebut dan tanpa kita tahu informasi yang diterima benar atau tidak. Contohnya saja dengan menggunakan Sosial Media Twitter, sangat mudah untuk menyebar informasi hanya dalam menyebar tweet yang dilengkapi dengan fitur hastag. 

Banyak orang akan menerima informasi dan menyebarkan dengan cepat dengan fitur retweet (RT) yang belum tentu kebenarannya. Hal tersebut akan menjadi ancaman bagi pemerintah maupun reputasi orang yang ternama, dengan menggiring opini-opini yang bisa membuat reputasi hancur seketika.

Dalam judul “Reputasi Pejabat Publik di Era Kemajuan Teknologi” dengan kata kunci “pejabat”, “anggota dewan” dan “pemerintah”. Disini bukan untuk menggali reputasi pejabat bagaimana tapi lebih menekankan bahwa teknologi berperan penting terhadap reputasi publik. Baik pemerintah, perusahaan, personal dan lainnya.


Sebagai bahan analisa, tentunya harus tau berapa jumlah data percakapan dengan kata kunci “pejabat” dan “anggota dewan” yang diangkat. Berikut data yang diambil dari tanggal 6 Mei – 13 Mei 2020.

2-5ec16252097f366a17054a96.jpg
2-5ec16252097f366a17054a96.jpg

Dalam 8 hari kebelakang, Drone Emprit merekam total percakapan di Twitter mencapai 8,1rb. Jumlah tersebut cukup banyak untuk percakapan tentang menggunakan kata kunci “pejabat” dan “anggota dewa” di Twitter. Banyak masyarakat yang membicarakan dari kata kunci tersebut.

3-5ec16259097f367d1c2a5423.jpg
3-5ec16259097f367d1c2a5423.jpg
Record tertinggi mention pada hari sabtu tanggal 9 Mei 2020 yaitu 4.583 mentions. Mention tersebut terdiri dari percakapan negatif dan positif. Salah satu isi percakapan negatif dan positif yang trending adalah tentang Sekda Blora berdalih sulit data warga di perantauan. Percakapan negatif yang menyebut pejabat korupsi waktu karena tidak memberi bantuan warga yang sulit untuk pendataan.

Kesimpulan

Dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi pada era kini membuat masyarakat menggunakan media online secara kurang bijak. Dengan itu masyarakat bisa mengakses informasi publik untuk  mencari informasi profil seseorang di media online. Karena tidak adanya filtering dan monitoring informasi publik dalam media online akan membuat ancaman bagi siapapun termasuk pejabat publik. Reputasi seseorang akan terancam jika ada masyarakat yang menyebarkan informasi palsu atau tidak benar adanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun