Mohon tunggu...
Aby Farras
Aby Farras Mohon Tunggu... -

Beberapa kesenangan terbaik dalam hidup adalah hal-hal yang sederhana. Perkaya hidup ini dengan lebih banyak hal sederhana dan hatipun akan mersa bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Polemik Akhir Tahun

23 Desember 2014   20:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gara-gara perbedaan pendapat mengenai ucapan selamat hari natal banyak terjadi pertengkaran diantara netizen bahkan saling hujat antar tokoh/ulama besar terutama di media sosial (facebook, twitter, dll).
Timbul pertanyaan kenapa ini bisa terjadi dan terus berulang setiap akhir tahun?

Secara kondisional dan situasional setiap muslim tdk bisa dihukumi haram mengucapkan selamat natal. artinya tidak mutlak haram jadi boleh apabila diniatkan untuk menunjukkan keutamaan ajaran Islam dari sisi akhlak. Dan tidak diiringi keyakinan yang bertentangan dengan aqidah Islamiyah, sedangkan ucapan tersebut ditujukan kepada orang yang memiliki kedekatan seperti saudara atau rekan bisnis yang juga menghormati umat Islam. Dalam situasi sebaliknya hukum mengucapkannya bisa berhukum haram. (pahami ini baik-baik). Sekali lagi pahami dgn baik...

Dulu, pada masa ibnu taimiyah ketika Kaum muslim dan nasrani saling berperang para ulama sepakat mengharamkan mengucapkan selamat hari natal. Sedangkan sekarang kita hidup di era perdamaian dimana muslim dan non-muslim saling hidup berdampingan saling menghormati maka wajar juga jika banyak fatwa yang menyatakan boleh sekadar mengucapkan selamat hari Natal.

Perbedaan pendapat hasil ijtihad di kalangan para ulama dalam persoalan tersebut tidak saling menggugurkan ijtihad ulama lainnya. Oleh karena itu, seorang muslim wajib mengedepankan akhlak yang mulia dengan menghormati pendapat ulama yang berbeda dari pendapatnya.

Pada surat al-Mumtahanah ayat 8
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

yang artinya, "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang yang tiada memerangi kamu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."

Yang terpenting harus dijaga bagi orang yang mengucapkan selamat hari Natal adalah perlunya berniat untuk menampakkan citra terbaik dari ajaran Islam kepada non-muslim seperti kaum Nasrani dan tidak ikut serta dalam rangkaian kegiatan pada hari Natal yang bertentangan dengan aqidah islamiyyah.

Jadi, pesan moralnya adalah jangan merasa pendapat sendiri paling benar dan tidak perlu melontarkan pernyataan yang tidak santun kepada sesama muslim saat tidak menyetujui pendapatnya.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun