Mohon tunggu...
Ulul Rosyad
Ulul Rosyad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Seorang Pencari Susuhe Angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ustadz, Tolong Kembalikan Insya Allah ke Versi Aslinya

9 Agustus 2014   08:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:00 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Insya Allah, ucapan yang satu ini saya yakin tidaklah asing bagi kita semua. Insya Allah adalah ucapan seseorang dalam Bahasa arab memiliki arti "Jika Allah Mengijinkan" atau "Kehendak Allah". Istilah ini digunakan untuk menyertai pernyataan akan berbuat sesuatu pada masa yang akan datang. Pada negara-negara yang menggunakan Bahasa Arab, istilah ini digunakan oleh semua umat yang beragama, yang berarti istilah ini tidak menunjukkan sifat suatu agama tertentu, namun hanya memiliki arti "Jika Allah mengijinkan". Ini versi Arab, kalau menutut saya Insya Allah ala Indonesia cenderung basa-basi.

Ada satu cerita kurang mengecewakan berkaitan dengan ucapan Insya Allah ini hari Kamis kemarin. Selasa yang lalu, teman dekat datang ke penginapan saya dan bercerita tentang hobinya yang suka mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Singkat cerita, Kamis kemarin dia sudah wanti-wanti agar saya harus bangun pagi dan akan diajaknya ke suatu tempat bersejarah dimana saat ini dia tinggal. Ingat sekali saya pada obrolan itu dia mengesankan “pasti” terlaksana.

Sekedar untuk memastikan, Rabu malam saya kontak dia akan rencana besok paginya berangkat jam berapa. “Maaf, Mas!. Saya tidak bisa jemput pagi karena ada saudara saya dari Lampung datang ke rumah. Insya Allah agak siangan saya jemput, sekitar jam 11 an lah”. Suara dia dari telepon seperti nada penyesalan.

Giliran sudah saat jam yang di tentukan dia belum juga datang. Saya mau kontak dia juga tidak enak, pikir saya barangkali masih di jalan menuju ke tempat saya. Hingga lewat sejam belum juga datang dan kabar dari dia juga tidak ada. Yang datang malah SMS, “ Maaf sekali Mas, saya ga bisa jemput hari ini. Bagaimana kalau besok saja”.

Terlepas dari kejadian mengecewakan yang saya alami. Ucapan “Insya Allah” ala kita sekarang ini cenderung basa-basi. “Kamu bisa datang jemput saya?” lalu dijawab, “Insya Allah deh..?(pakai deh lagi…), zaman sekarang maka keyakinan si orang ini tidak 100%. Bisa-bisa Cuma lip servise. Memang tidak bisa dipukul rata. Saya yakin masih ada banyak yang memiliki integritas maka “Insya Allah” bagi mereka adalah suatu keyakinan penuh.

Saya rasa inilah “Pekerjaan Rumah” para pendakwah untuk mengubah arti kata “Insya Allah” versi aslinya dulu. Sekian dulu tentang Insya Allah, silahkan yang menambahkan. Insya Allah ketemu lagi di lain tulisan. Loh masih pakai juga…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun