Mohon tunggu...
Ulul Rosyad
Ulul Rosyad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Seorang Pencari Susuhe Angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Rebutan Tikar Bekas Mayat

14 Agustus 2014   10:11 Diperbarui: 12 Desember 2016   20:01 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kuburan selalu identik dengan hal-hal berbau angker, seram, hantu, dan segala momok menakutkan lainnya. Setidak-tidaknya begitulah kesan tentang kuburan yang selama ini berkembang ditengah-tengah masyarakat kita. Akan tetapi ada sebagian juga anggapa itu sama sekali tidak berlaku di Langgar (musholla) tempat saya tidur dan mengaji di kampung saat kecil dulu. Kuburan begitu dekat dengan dengan keseharian kami disebabkan Langgar kami lokasinya di tanah wakaf bersebelahan dan hanya berbatas pagar bambu. Kala itu, Langgar dari kayu jati yang bersebelahan dengan kuburan itu adalah tempat favorit berkumpulnya anak laki-laki dan sekaligus tidur di dalamnya. Tempatnya strategis sekali karena berada di pinggir jalan raya.

Kedekatan tersebut semakin terasa sewaktu tikar yang biasa kami gunakan sebagai alas tidur mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Kami baru akan mendapatkan tikar pengganti begitu ada orang yang meninggal dunia dan dikuburkan di samping Langgar. Ya, tikar bekas pembungkus mayat yang sudah dikafani itulah yang akan kami gunakan sebagai alas tidur. Memang merupakan kebiasaan di kampung kami apabila ada orang meninggal, mayatnya dikafani lalu dibungkus dengan tikar, namun ketika dikubur tikar tidak disertakatan untuk men, pada saat itulah kami akan rebutan untuk mendapatkan tikar. Lanjutkan Membaca

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun