Mohon tunggu...
Ulul Rosyad
Ulul Rosyad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Seorang Pencari Susuhe Angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

membaca hidup dengan firasat

18 Desember 2012   14:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:25 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu kita tidak asing di telinga kita dengan istilah-istilah ini, batin, firasat, atau intuisi.. istilah-istilah tersebut diterjemahkan dalam berbgai makna. Tapi yang pasti, intuisi adalah suatu keadaan di mana seseorang merasakan akan terjadinya suatu peristiwa, sebelum peristiwa itu benar-benar terjadi. Entah itu peristiwa baik atau bahkan sebuah peristiwa buruk.

Meski arti dari intuisi adalah kemampuan untuk mengetahui (merasakan) peristiwa yang akan terjadi, namun intuisi tidak sama dengan meramal. Intuisi datang tanpa terencana, sedang meramal dapat direncanakan obyek apa yang ingin diketahui.

Intuisi wujudnya abstrak, sedang ramalan lebih berbentuk. Selain itu, perbedaan yang mencolok adalah, kemampuan meramal hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang memang dianugerahi bahat meramal dan keparanormalan, sedang intuisi dimiliki oleh semua orang.

Meski dimiliki oleh setiap orang, kadar kekuatan intuisi ini tentu saja sangat berbeda-beda. Ada yang merasakan sangat kuat, ada juga yang Cuma samar-samar. Biasanya kaum wanitalah yang intuisinya relatif lebih peka. Karena dalam keseharian mereka lebih sering mengasah perasaan dan kejiwaan.

Keberadaan intuisi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bintang di langit. Ketika siang hari, kita tidak bisa melihat keberadaannya, karena terangnya cahaya matahari membuat mata kita tergoda untuk memandang obyek-obyek yang lain. Tapi disaat datang kegelapan, barulah keberadaan bintang tersebut dapat kita lihat.Karena obyek yang lain tidak tampak di mata dengan kata lain,, untuk merasakan intuisi sebagi kekuatan terselubung, dibutuhkan situasi yang khusus, yaitu ketika mata batin lebih terfokus karena tidak terganggu oleh obyek penglihatan lainnya

Namun, fokus atau tidaknya, kekauatan itu selalu ada dalam diri setiap orang. Tinggal bagaimana menyelaminya untuk kemudian memanfaatkannya dalam kehidupan.

Sayangnya, budaya yang tumbuh saat ini, memuja segala sesuatu yang melewati proses ukur dan pembuktian. Kita terkondisikan untuk tidak pernah berlatih untuk menghargai, betapa intuisi ini bisa menguatkan hidup kita. padahal keberadaan intuisi itu sendiri, telah terbukti secara ilmiah.

Para pemikir barat sebenarnya memahami kebaradaan indera mistik berupa intuisi ini. tetapi karena rentang jarak dan budaya yang berbeda pula dengan orang Timur, maka cara memandang intuisi pun menjadi serupa tapi tak sama.

Orang barat menjelaskan realitas berdasarkan kategori-kategori akal. Aristoteles, seorang filsuf Yunani, misalnya menemukan konsep untuk mengukur segala sesuatu. Dengan alat ukur ini, dia mampu menjelaskan keberadaan sesuatu.

Tetapi, dia tidak dapat bertindak untuk melakukan sesuatu. Penemuan ini meskipun memiliki efek yang luar biasa pada bidang ilmu pengetahuan, namun menemukan batasnya ketika berhubungan dengan kenyataan-kenyataan yang tidak bisa diuji atau dibawa ke laboratorium. Sehingga alat ukur itu hanya menjangkau permukaan, dan tidak dapat menembus samapai ke dasar, seperti penjelasan yang lebih subtansial tentang keberadaan intuisi.

Intuisi adalah pengetahuan yang bergerak antara rasional dan literal atau sesuatu yang tidak bisa dbayangkan. Sehingga untuk memahaminya, tidak cukup bila hanya menggunakan kategori-kategiri akal. Tetapi harus memiliki suatu keyakinan bahwa suatu kejadia di bumi ini tak terlepas dari keseimbangan alam, sunatullah.

Proses berlangsungnya sunatullah itu melewati tahapan yang sudah pasti terjadi sebelum sampai pada kejadiannya sendiri. Direntang inilah terlahirkan kekuatan alam bawah sadar manusia yang disebut intuisi.

Keyakinan akan sunatullah sebagaimana tersebut di atas itulah salah satu cara untuk mengasah dan mempertajam intuisi. Atau bisa juga dengan cara berikut yang penulis sarikan dari berbagai sumber.

Untuk yang pertama adalah, meyakini dan menghargai Intuisi. Awal dari segalanya adalah keyakinan. Dengan meyakini bahwa kita mempunyai dan menghargai intuisi, serta meyakini kalau kita mampu mengetuk, dan berniat mengembangkannya, maka intuisi pun akan berkembang sebagaimana yang kita harapkan, serta memberikan informasi dan hal-hal lain yang bermanfaat dalam kehidupan kita.

Yang kedua adalah meningkatkan spiritualitas. Sebagaimana yang penulis jelaskan diatas, intuisi bergerak antara rasional dan literal (sesuatu yang tidak bisa dibayangkan). Sehingga untuk mempertajam intuisi, kemampuan yang ada pada diri kita saja tidaklah cukup, kita memerlukan camppur tangan pemilik kehidupan. Dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ibaratnya kita memasang radar untuk dapat menangkap dan mendeteksi isyarat-isyarat yang datang dari langit.

Yang ketiga adalah Pengendalian Emosi. Ini apa? Indera keenam akan berfungsi dengan baik, apabila emosi senantiasa terkontrol. Memberdayakan intuisi tidak berbeda halnya dengan mengaktifkan indera tidak kasat mata tersebut. sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita bisa mengusahakan semaksimal mungkin, agar emosi selalu terjaga. Dan untuk menjaganya, upayakan agar kerja pikiran dan perasaan selalu seimbang.

Dan keempat atau yang terakhir adalah Mengisi Jiwa. Mereka yang terbiasa mengisi jiwanya, menghayati perasaannya, dan senantiasa belajar untuk membaca fenomena-fenomena yang terjadi disekitarnya. Akan memiliki kepedulian yang lebih dalam memperhatikan keadaan kejiwaan orang lain. Dan juga peka dalam membaca perubahan yang terjadi disekelilingnya.

Kepekaan jiwa dan perasaan sangat penting untuk kita miliki, karena intuisi seringkali datang lewat tanda-tanda, lewat perlambang-perlambang yang tentunya membutuhkan kepekaan perasaan untuk bisa menangkap sinyal dari langit dan menterjemahkannya.

Akhir kata, semoga tulisan singkat ini membuka sedikit wawasan kita akan rahasia yang luar biasa dalam setiap manusia. Selamat mencoba dan mohon maaf jika ada banyak kekuarangan. wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun