Mohon tunggu...
Abusagara
Abusagara Mohon Tunggu... -

satu hari, satu tulisan. Ingin mendapatkan kebaikan mesti harus memungut dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teror Kotor Sang Pelakor

21 Februari 2018   05:43 Diperbarui: 21 Februari 2018   06:07 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Ade Jaja Nurjaman 

"Paragraf Tanpa Kaidah untuk Bu Dendy"


Kau dilempari duit, berada pada deretan pertama dengan jumlah 76.900 kali di tweets, antara menyelesaikan masalah sulit, atau latah semua hal harus di unggah ke public yang tidak sempit, mengalahkan pamor partai politik terjangkit. Rumah tangga memang pelik dan kadang sulit, seperti dakian ke atas bukit, tak selama mulus kadang gelombangnya naik turun seperti menunggangi jungkat-jungkit.

Bu dendy terkenal dan melejit , walaupun kau salah tapi mengalir deras dukungan kepadamu seperti donasi duit, melebihi pamor Zadit Taqwa saat acungkan kartu kuning untuk Asmat yang berpenyakit. Kadang untuk viral itu tidak mesti terjadwal seperti tayangan  "Champions League" , pamor dirimi mampu kalahkan Chelsea versus Barcelona di "Stamford Bridge".

Ini pesan penting untuk para perempuan genit, gaet bapak-bapak berhidung belang amit-amit. Bu Dendy Tengok kiri-kanan ya sebelum nyalib seperti perilaku bandit, bisa jadi itu laki-laki berkelit, mengaku belum beristri belum ada yang mengapit, anaknya menunggu di rumah atau istri sahnya sedang buncit.

Buat para istri sah jangan sampai pelakor kau cubit, atau kau tebas batang lehernya dengan tajamnya cerulit, jika memang masalah rumah tanggamu bisa dirundingkan, ya tidak usah diturunkan sampai anak cicit. Walaupun para pelakor itu mengganggu belanja rumahmu menghancurkan debit, bahkan cicilan-cicilan kreditmu jadi morat-marit, keuangan rumah kembang kempis tak bisa diaudiat, sekali lagi sabar, bicarakan, musyawarahkan, memang begitulah resiko orang yang udah merit (married).

Nasihat untuk istri dirumah dan suami diluar sana, jika perilaku rumah tanggmau bermasalah, cari jalan tengah, musyawarah di rumah atau ditempat yang lebih ramah, bukan malah marah-marah, mem-video-kan pelakor dan kau unggah, ke laman sosial media malah menambah masalah, itu tidak menyelesaikan apa-apa, malah pelakor jadi viral menjadi pemberitaan media.

Istri diuji saat rumah tangga tak punya apa-apa, suami diuji saat punya segalanya. Itu pepatah lama yang harusnya membuat kita waspada. Suami berjaya , bangunlah komunikasi lebih intens dengannya, tingkatkan keharmonisan rumah tangga, karena suami bisa jadi melemah imannya, lirik gaetan muda, untung  kalau langsung dibawa ke KUA, kalau tanpa ikatan syah ya zina namanya.

Hai suami, janganlah bersikap licik, istrimu tak lagi kau lirik, dia bukan batu akik, yang bisa seenaknya kau gosok dan kau cabik-cabik, dia wanita yang menggandengmu mulai dari bilik terendah dengan penuh simpatik, dia wanita kharismatik saat martabatmu menukik, saat kau terpuruk menjadi obat generik. Saat kau ternoda istrimu seperti antibiotik bahkan rela menjadi antiseptik, istrimu siap menjadi parfum penuh aromatik, asalkan kau tetap baik saat karirmu memuncak bahkan saat nasibmu tak tentu arah terbolak-balik bahkan saat jungkir balik.

Ini bukan tulisan apik, silahkan koreksi jika menambah pelik, ini kritik tidak pedas seperti kripik, renyah semoga menjadi penguat rumah tangga harmonik, bukan untuk membela pelakor yang penuh intrik, ini bentuk empati kepada istri sah untuk berbuat cerdik, jaga suami agar di luar rumah tidak salah lirik, ini teguran buat suami energik, hawa nafsumu perlu dididik, kegatelan  pelakor perlu disidik, istri sah pula perlu bermain cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun