Mohon tunggu...
abumasyar
abumasyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - single
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik Hujan

21 Oktober 2021   15:39 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik hujan
detik kelam warna kelabu
mula hening.
detik detik mendatang deru mu menghujam
sepercik dan hilang bersama kenangan
sadarkan hati yang sepi
bangunkan jiwa yang mati
dirimu...!
hapuskan benci ciptakan mimpi
turunmu di maki
hilang mu di caci
tapi awan kian merangkulmu
beri arah
tawarkan indah alam semesta
tinggi mu tunjukan mahalmu
beningmu cipta airmata senja rona jendela alam semesta.

BACA JUGA
PUISI: SISI BISU
puisi sembilu air langit
PUISI:Tiada_Tanda
tapii....!

kami lupa.
hilangmuu....
tanda congkah kami dengan dunia
dan datang mu
tanda syukur kami dengan apa yang ada

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun