Mohon tunggu...
Ibnu Sadan
Ibnu Sadan Mohon Tunggu... Jurnalis - https://bit.ly/belajarviainternet

Orang sukses berperilaku terhormat

Selanjutnya

Tutup

Money

Cantiknya Rauangan Rumah Nuansa Tempoe Doeleo

4 Oktober 2017   21:12 Diperbarui: 4 Oktober 2017   21:12 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad dan barang anyaman dari daun pandan miliknya. (dok pri)

MENGATUR ruang tamu dan keluarga dengan nuansa Tempoe Doeloe, pastinya menghadirkan suasana berbeda. Antara lain dapat melahirkan nuansa klassik  berkesan antik, hangat, nyaman dan homey bagi setiap orang yang menempatinya.

Tapi bagaimana dengan harganya? Tentu akan menguras banyak dana jika konsep vintage itu diterapkan menggunakan bahan-bahan interior yang mahal. Namun jangan khawatir, Ketua Kelompok Tani Bina Warga, Gempong Matang Gleum, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, Muhammad yang akrab disapa Abi, punya solusi.

"Dengan harga dibawah Rp. 1 juta ruang tamu dan keluarga sudah dapat disulap seperti milik istana raja tempoe doeloe," demikian katanya.  

Caranya, kata dia, dengan menggunakan hasil kreasi gadis-gadis Matang Gleum berupa anyaman dari daun pandan yang sudah disiapkan dalam berbagai bentuk. Hiasi ruang tamu dan keluarga dengan anyaman tersebut sehingga tampilannya menjadi indah dan menarik.

Anyaman daun pandan yang dihasilkan gadis-gadis binaannya itu, menurut Muhammad, tidak kalah cantiknya dengan barang antik yang harganya tinggi. Buktinya banyak pejabat dan orang-orang kaya memesan darinya untuk melengkapi interior rumah mereka.

Bukan saja di Aceh Timur dan Kota Langsa, dalam Provinsi Aceh, melainkan di kota-kota besar juga ada orang yang memesannya. Bahkan ada pesanan yang diantarnya sampai ke Batam dan Malaysia, sebut Muhammad.

Menurut Muhammad, cara dia memperkenalkan produknya selama ini sering dia mengikuti berbagai pemeran. Setiap didengarnya ada pameran dimana pun dia akan datang dengan membawa barang dagangannya. Tidak peduli walaupun pameran itu berada di Kalimantan atau Sulawesi.

Berdasarkan pengalaman yang sudah dijalankan, selapas dia ikuti suatu pameran ada saja pesanan yang datang, selain barang yang dibawa pun semua habis terjual. Adapun harga per jenis barang yang dijual berkisar antara Rp. 35 ribu seperti kotak tisu, Rp. 85  ribu  tikar untuk alas duduk, Rp. 120 ribu tikar untuk sajadah, dan Rp. 200 ribu tikar untuk ambal. Dan banyak juga jenis lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun