Mohon tunggu...
Abu Al Givara
Abu Al Givara Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Menulis, Bukan Penulis

Jadilah pembelajar yang terus bersabar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harlah Fisip UIM: Kelahiran dan Kebahagiaan

23 April 2021   19:26 Diperbarui: 21 Januari 2024   13:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Sebagaimana seorang anak dilahirkan, orang tua akan merasa bahagia. Kebahagiaan muncul karena kelahiran itu berasal dari proses panjang, ada keringat yang terperas dan tenaga yang terkuras. Bahagia karena keringat dan tenaga dibayar dengan lahirnya sang buah hati. Tidak lupa pula, ada tangis bagi yang lahir, karena ia harus siap menghadapi kerasnya dunia. Tangisan adalah ekspresi dari beratnya memikkul sebuah beban. Karena beratnya, tangislah yang menjawabnya.

Kurang lebih begitulah Fisip UIM dihadapan para pendiri. Fisip UIM lahir dari proses yang panjang, ada pikiran dan juga tenaga yang terbuang. Ada kebahagiaan tersendiri bagi para pendiri ketika melihat kelahiran buah pikirnya. Sebuah kebahagian yang kata-kata pun tak sanggup menjelaskan semuanya. Sebab ini soal rasa, bukan soal kata-kata.

Kini, Fisip UIM tak berusia senja lagi. Dalam usianya kini, ia tak lagi menjadi anak seperti pada awal lahirnya. Bahkan boleh dikata, kini Ia telah menjadi Ibu, menjadi sandaran bagi banyaknya orang-orang yang lahir darinya.

Sebagaimana seorang Ibu, Fisip UIM dengan anak yang tak terhitung jumlahnya, tentu menyimpan beban pikulan yang begitu besar. Fisip UIM merasa di tuntut untuk tetap menjadi Ibu bagi setiap anak-anaknya. Ada anaknya yang baru lahir, ada pula yang tengah dewasa. Ada yang nakal, adapula yang penurut, ada anak yang malas ada pula yang rajin. Tapi sebagaimana seorang Ibu, ia harus menjadi ibu kandung untuk semuanya tanpa membedakan anaknya.

Tapi, apakah ada tangis dari anak-anaknya yang baru lahir darinya, apa ada beban moral dari orang-orang yang telah dewasa karenanya ? Ini pertanyaan penting yang tak mesti dijawab dengan kata-kata. Karena sekali lagi, ini soal rasa yang tak terbatas, bukan soal kata yang dibatasi oleh huruf-huruf.

Kalaupun terlalu sulit untuk menangisi, minimal perasaan sedih itu muncul  sebagai petanda bahwa kita belum sepenuhnya memenuhi mimpi seorang Ibu yang melahirkan.

Perayaan Hari Lahir FISIP UIM adalah perayaan Ibu. Memperingati kasih ibu setiap tahunan. Sebagai seorang anak yang lahir darinya, harus berusaha keras dan memberikan yang terbaik sebagai hadiah terimakasih. Berterimakasih kepada Fisip UIM yang telah melahirkan kita dan berterimakasih kepada para pendiri Fisip UIM yang melahirkan seorang Ibu, yang telah mendidik dan membesarkan kita.

Selamat Hari Lahir Fisip UIM ke-20.
24-04-2000 > 24-04-2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun