Penulis : Hanif Ahmad
Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 41)
Pada eposide yang lalu nan jauh di negara bagian sana. Dikisahkan obrolan si Letnan Rose dengan si Letnan Ana, dua sahabat yang curhat berbicara tentang si koki yang dikagumi oleh si Letnan Rose.
Sementara itu si koki pun asik berbincang dengan istri yang dicintainya. Apa yang mereka bicarakan ?, mari kita simak barangkali ada yang bisa kita ambil manfaatnya, pada bagian ke 41 ini.
Istri Si Koki :
Suamiku kapan pulang? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat selamat dalam damai sejahtera. Tetap semangat menjadi sang pencerah kehidupan.
Si Koki :
Akan selalu pulang istriku sayang. Doamu yang tulus penuh perhatian begitu berarti untuk keselamatanku berdaya upaya di sini. Bagaimana sakitmu apakah sudah membaik ?, tetap sabar dalam semangat pujian keikhlasan.
Istri Si Koki :
Insyaa Allah suamiku tercinta, sakit itu bagian dari kasih sayang Tuhan kepada kita. Sebuah tantangan agar terjaga semangat dan kemauan untuk sembuh adalah bentuk syukur yang harus selalu kita pelihara.
Dari sakit tersebut timbul motivasi meningkatkan perwaratan diri dan menyayangi diri. Karena dari sakit itu kita semua bisa belajar menghilangkan kesombongan. Dan mudah-mudahan dari sakit tersebut Allah Ta'ala mengampuni dosa yang setiap kita pasti memilikinya. Dari sakit juga kita bisa mengenal ilmu pencegahan dan pengobatan.
Jadi betapa kasih sayang Allah Ta'ala senantiasa ada hikmah yang harus kita syukuri dari setiap kejadian yang kita alami. Seperti itulah tulisan pencerahan darimu suamiku tercinta, bukan ?.
Si Koki :
Saya sangat takjub oleh ungkapan semangatmu istriku sayang. Terimakasih selalu positif dalam setiap keadaan membawa ketenangan dalam semangat kebaikan yang harus senantiasa kita perjuangkan.
Istri Si Koki :
Saya ingin terus belajar bersamamu suamiku tercinta. Benar apa yang dikatakan sahabatmu Letnan Rose. Kamu seorang yang istimewa, saya sangat beruntung sudah memiliki cintamu.
