Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 19)

26 Juli 2020   17:57 Diperbarui: 26 Juli 2020   17:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi si koki ( hanif ahmad)

"Sempat ada keraguan dalam diri saya kokiku sayang. Tetapi setelah kenal denganmu terutama istrimu, keraguan itu hilang sirna. Tergantikan oleh semangat bahwa tujuan kita mudah-mudahan ada takdir dari Tuhan".

Letnan Rose :
Kokiku sayang, rasa cinta yang kumiliki ini benar-benar membuat saya bahagia. Rasa cinta yang akan selalu saya ucapkan berulang-ulang terus-menurus untuk selamanya. Bahkan anugrah cinta ini, akan saya ucapkan lebih sering lagi, agar alam mengetahui kesungguhan cintaku kepadamu kokiku sayangku. Niat dan doa menjadi semangat dalam ucapanku koki sayang. Saya yakin Tuhan akan mendengar semua harapanku, karena cinta ini anugrah dari-Nya.

Seibarat mau pergi saya sudah punya tujuan yang pasti, yaitu hidup bersamamu. Mencintaimu seperti yang sudah saya sampaikan itu lebih penting, karena didalamnya ada semangat perjuangan dan pengorbanan. Semantara karena perjuangan dan pengorbananlah, seseorang dapat meraih nilai keistimewaan dalam pandangan Tuhan.

Semangat perjuangan dan pengorbanan yang saya simak dari artikel yang sudah kamu tulis bahwa dengan keadaan seperti itulah, setiap kita memiliki gairah kehidupan bukan dalam keluh-kesah, tetapi dalam kesabaran berdaya upaya mencapai tujuan pasti. Sebuah tujuan yang sering kita sebut kecintaan atas kemanusiaan dan perdamaian.

Si Koki :
Letnan rose yang cantik, apa yang akan kita hadapi jika takdir Tuhan berkehendak menyatukan keluargaku dan keluargamu adalah rumah tangga berpoligami. Bagaimana pandanganmu tentang hal ini dari akal budaya kemanusiaan ?.

Letnan Rose :
Kokiku sayang....!!!, benar sekali akan seperti demikian. Saya sudah banyak mempelajari tentang hal berpoligami. Kalau menurutku dengan berpoligami adalah sebuah tantangan untuk mewujudkan cinta yang lebih luas. 

Sempat ada keraguan dalam diri saya kokiku sayang. Tetapi setelah kenal denganmu terutama istrimu, keraguan itu hilang sirna. Tergantikan oleh semangat bahwa tujuan kita mudah-mudahan ada takdir dari Tuhan.

Dirimu yang cenderung memiliki cinta universal sangat terbuka dalam cara pandang yang sangat bijaksana. Karena saya yakin pertimbangan kasih sayang kemanusiaan lebih berat dalam hikmahmu. Dan pasti yang selalu kamu jaga adalah tidak ada keinginan melukai seseorang seperti diriku kan.. ?. Benarkan tebakanku kokiku sayang ?.

Kemudian saya mengenal kakaku terhormat istrimu juga sudah punya dasar cinta yang universal, tidak lagi berpikir cinta yang egois. Kata-kata yang akan selalu saya ingat, suamiku bukanlah miliku tetapi milik Tuhan dan juga milik semua orang, ketika suamiku pergi dari rumah bisa jadi ia adalah milik sahabatnya atau milik pekerjaannya atau milik hobinya.

Jadi jika saya, kamu dan istrimu terwujud dalam hidup berpoligami, kita semua bisa sama-sama belajar untuk memupuk cinta yang lebih luas untuk hikmah yang lebih besar lagi.

Lalu kamu sendiri kokiku sayang, bagaimana pandanganmu tentang berpoligami itu ?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun