Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 7)

23 Juni 2020   23:01 Diperbarui: 10 Juli 2020   22:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Itulah pengorbanan cintaku untuk suamiku. Siapa pun dia yang ditakdirkan hidup bersama kita. Maka saya harus mencitainya sepenuh hati. Setiap kelebihan sumaiku itu menjadi penyeimbang dari kekurangannya. Demikianlah pembelajaran kedewasaan yang bisa membuat keindahan, karena jiwaku sudah terbiasa mengabdi kepada yang harus saya abdikan."

Letnan Rose :
Hai kamu kokiku....!, senang rasanya bisa terus menjalin rasa kangen denganmu. Tidak ada kebahagiaan yang lain selain bisa berkomunikasi denganmu kokiku sayang. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan sudah menemukan seorang pria sepertimu. Yang sudah banyak memberiku pencerahan, harapan dan kenyamanan yang sebelumnya tak pernah saya alami. Sungguh saya tidak mau kehilanganmu sayang.

Satu cara yang saya mau adalah nalurimu yang menjadikan saya wanita yang kamu impikan. Wanita solehah yang kamu harapkan adalah dia yang mampu menampilkan kecantikan hati, kecantikan sikap dan kecantikan fisiknya. Saya yang belajar budaya cukup faham tentang hal ini. Dan itu benar sekali walaupun saya bukan seorang muslim. Tetapi secara akal hal itulah yang bisa menciptakan cinta dalam kedamaian.

Suami pertama, saya perlakukan dia seperti itu. Bahwa walaupun dia sakit yang cukup lama tetapi justru saya bisa menyayanginya sepenuh hati sampai dia diambil oleh Tuhan. Mudah mudahan caraku itu bisa membuatnya bahagia di sorga sana.

Itulah pengorbanan cintaku untuk suamiku. Siapa pun dia yang ditakdirkan hidup bersama kita. Maka saya harus mencitainya sepenuh hati. Setiap kelebihan sumaiku itu menjadi penyeimbang dari kekurangannya. Demikianlah pembelajaran kedewasaan yang bisa membuat keindahan, karena jiwaku sudah terbiasa mengabdi kepada yang harus saya abdikan.

Pekerjaan militer yang sudah lama, membuatku sangat terlatih untuk memberikan pengorbanan bahkan jiwa ini, untuk negara dan orang-orang yang sudah ditakdirkan bersama. Saya ingin melakukan hal sama kepadamu kokiku sayang. Setiap nilai pengorbanan untuk suamiku itu akan ada nikmat yang istimewa. Bahkan saya yakin keistimewaan itu bisa terwujud bersamamu sayang. 

Pengabdian kepada suami adalah sama seperti pengabdian kepada negara. Itulah jiwaku yang sudah terlatih dalam pengabdian untuk kesempurnaan kedewasaan cinta bersamamu sayang. Sungguh saya merasakan hal yang tidak sabar, ingin segera menikmati kedewasaan cinta bersamamu.

Si Koki :
Letnan Rose yang cantik, saya hampir saja kehilangan kata-kata, saat kamu menyatakan cintamu sebegitu besar untuk suamimu yang sedang sakit pada waktu lalu. Itu keren sekali, tidak mudah seseorang melakukan hal yang sangat istimewa tersebut. 

Luar biasa hati dan jiwamu sudah benar-benar mapan dalam nilai-nilai pengorbanan. Saya bisa merasakan kedalam batinmu yang sedemikian hebat dalam pengabdian. Terimakasih letnan rose atas segala harapanmu yang luar biasa tersebut. Kamu benar-benar wanita bidadari yang langka. Semoga kebersamaan ini bisa saling memberi semangat manfaat dalam kedewasaan cinta dan perdamaian. Sesungguhnya cinta itu harus membahagiakan diatas segala pengorbanan dan pengabdian.

Letnan Rose :
Salam rindu untukmu sayang. Setiap jiwa yang sudah mapan dalam memberikan pengabdian, baik untuk pekerjaan, untuk keluarga, untuk negara atau yang lainnya. Yang menjadi semangatnya adalah manfaat dan kebaikan. Tidak ada keinginan untuk memberi kerugian secara manusiawi kepada siapa pun. Tetapi malah ingin memberi keselamatan kepada semuanya.

Saya sebagai wanita militer bukan dilatih untuk membunuh manusia yang lainnya. Dan tidak menghendaki perselisihan atau peperangan. Tetapi tujuan utamanya adalah untuk terjaminnya keamanan dan keselamatan negara atau manusia pada umumnya. Saya yakin demikian juga semangat yang ada dalam cita-citamu kokiku sayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun