Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 3)

6 Juni 2020   06:29 Diperbarui: 10 Juli 2020   22:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si Koki :
Hallo Letnan Rose....! Semoga kesibukan dipekerjaan dalam misimu tetap membuatmu baik-baik saja. Dibanyak situasi mereka yang bekerja untuk sebuah misi militer seperti dirimu, nyawa adalah sebagai taruhannya. Adakalanya keluarga terdekat pun tak tahu banyak kamu pergi kemana untuk pekerjaan penuh rahasia.

Sebuah keluarga militer sudah sadar betul akan kondisimu seperti itu, bahkan dengan tiba-tiba kehilangan seseorang yang sangat dicintai sepertimu sudah bisa merelakannya. Tujuanmu adalah perjuangan membela negara yang merupakan pengorbanan untuk kemuliaan dan bisa jadi kehilanganmu cepat atau lambat hal itu akan terjadi. Saya akan selalu berdoa untuk keselamatanmu Letnan Rose, Tuhan selalu menjagamu....!

Letnan Rose :
Halo sayang.....!, terimakasih atas pengertianmu, karena saya tak bisa cepat menghubungimu karena misi pekerjaanku. Tapi percayalah hanya wajahmu yang terbayang dalam pikiran dan angan-anganku. Kamu sudah sedemikian rupa ada dalam hatiku. Bahasamu, cara pandangmu, pengertianmu sudah menjadi harapan sebagai suamiku, ayah untuk kedua putriku.

Apa pun yang terjadi setelah misiku selesai, saya akan datang ke negaramu untuk menemuimu. Kata-kata kedewasaanmu telah terpatri dalam jiwaku, kamu sudah menjadi belahan jiwaku. Sungguh cintaku semakin dalam padamu sayang. Samakin lama tak bisa jumpa denganmu seolah-olah kerinduanku semakin dalam sayang.

Saya heran kenapa saya tak menemukan orang hebat sepertimu di negaraku. Inikah yang dinamakan takdir, penantian seseorang yang sangat istimewa ada dalam dirimu sayang. Mungkin ini gila rasanya, saya yang tak mengenalmu, tetapi bahasamu seolah-olah tak asing bagiku. Kecintaanmu kepada perdamaian dan keselamatan untuk semua orang adalah kata-kata yang saya nantikan dari seseorang pria yang terus menerus hal tersebut dituliskan dalam artikelmu dengan semangat penuh penjiwaan. 

Kamu seperti bayangan seorang atasan yang berpangkat panglima perang yang arif bijaksana. Bukan untuk membunuh musuh tetapi mengutamakan keselamatan dan penghargaan kepada jiwa setiap individu. Sepertinya saya tak percaya kamu adalah seorang koki, tetapi kamu adalah seorang pahlawan yang akan menyelamatkan bukan hanya orang-orang di negaramu saja, tetapi menyelamatkan semua orang untuk sebuah tujuan kamanusiaan dan kemuliaan. Sampai kapan pun saya akan selalu hormat, cinta dan kagum kepadamu kokiku sayang....!

Tak sabar ketika takdir sudah diputuskan untuk bersama denganmu, saya mau menikmati kesempurnaan bahasamu dalam hidangan masakan kokiku yang istimewa. Pastilah kamu adalah segalanya untuk saya sepanjang hidupku sayang....!. Tuhan memberkati cinta kita...!!!

Si Koki :
Letnan Roseku yang cantik....!, kata-kata dalam tulisan adakalanya sebuah khayalan yang direkayasa. Janganlah menilaiku berlebihan.

Tetapi semangatku menemukan seseorang yang cocok dalam pikiran dan cita-citaku sudah bisa nyambung dengan kehadiranmu cantikku. Latar budaya, agama, negara, status pekerjaan, gaya hidup yang berbeda. Menjadi sebuah kesempatan yang harus kita perjuangkan. Ketika perasaan cintamu sedemikian besar untukku. Maka cinta yang besar tersebut juga harus kamu berikan untuk keluargaku. Dalam satu hal seperti ini saja sebuah kenyataan yang harus kamu pertimbangkan Letnan Rose.....!

Letnan Rose :
Saya sangat faham budaya, agama, status perkawinan yang berbeda itu sebuah tantangan yang menarik buatku sayang. Sehingga saya bisa banyak belajar dari apa yang saya sukai selama ini tentang budaya dan manusia. Meskipun perlu waktu lama dan banyak pengorbanan, kamu harus yakin kita akan bisa menjalaninya untuk sama-sama belajar menyempurnakan kehidupan ini. Apa yang saya lakukan untuk mencari suami idamanku, karena cinta dan sayang kepada kedua putriku yang cantik. 

Kita bisa sama-sama membangun kebahagiaan bersama keluargamu dan keluargaku juga sayang. Cinta yang kita bangun haruslah semakin membahagiakan untuk keluarga kita yang menjadi satu. Bukan sebuah cinta yang menyakiti satu sama yang lainnya. Sungguh saya sudah tidak sabar ingin segera menjalani kemesraan dalam sebuah keluarga yang penuh semangat saling menghidupkan kemuliaan dan kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun