Bi Ristha :
Mang Nata, kalau di jamaah solihin itu boleh ada kritik ngak ?
Mang Nata :
Boleh Bi, tetapi namanya juga orang-orang soleh, jadi kritiknya itu tidak kelihatan.
Bi ristha :
Aahhh, Â Mang Nata mah, mana ada kritik yang gak kelihatan. Bukannya kalau kritik itu tujuannya agar kelihatan hebat, agar kelihatan pinter gitu kan Mang Nata, supaya kelihatan paling peduli ?
Mang Nata :
Tidak ada kritik yang terbaik selain yang ia kritik untuk orang lain itu, ia mengerjakannya terlebih dahulu. Jadi kalau ada orang soleh mengeritik tentang kebersihan. Maka yang ia lakukan adalah mengeritik dirinya sendiri terlebih dahulu, he he he. Dia tampil paling bersih, paling ganteng, paling apik. Dengan demikian orang-orang soleh itu akan sibuk dengan aksi kebaikannya, akan sibuk dengan keteladanannya. Sehingga saking sibuknya tak sempat memberikan kritik kepada orang lain, he he he.
Bi Ristha :
Jadi dalam jamaah solihin itu dengan sendirinya tidak akan ada kritik ya Mang Nata ?
Mang Nata :
Pada intinya kritik itu lebih cenderung membuka kekurangan orang lain dengan alasan berbagai faktor. Seperti contoh di luar sana, saling kritik dalam persaingan untuk mengalahkan. Tetapi apa yang dilakukan oleh orang-orang soleh bukan saling mengalahkan tetapi saling memenangkan, saling memuji, saling memberi motivasi, saling menolong.
Bi Ristha :
Iya Mang Nata !, kerangka tujuan orang-orang soleh itu keselamatan untuk semua orang. Jadi tak ada sesuatu pun yang layak dikritik. Orang-orang soleh tidak terjebak dalam suatu masalah dengan kritiknya tetapi kaya dengan aksi kebaikannya, suka untuk semua tidak ada yang dibenci.
Mang Nata :
Setiap sesuatu yang menyebabkan kritik itu, semua hilang sirna dengan mengalihkan pandangan betapa Allah Ta'ala itu sempurna dalam keindahannya. Puji syukur atas segala karunianya yang besar. Pengalaman yang berulang-ulang tidak ada sesuatu yang buruk itu terjadi kemudian pasti ada hikmah yang besar. Yaitu bagi mereka yang mengambil pelajaran dalam sabar, ikhlas dan menikmati setiap sarana perjuangan. Menawarkan ide, gagasan yang lengkap dengan berbagai kajian keilmuan (survai, penelitian, keseimbangan, jujur dan bertanggung jawab). Dan siap paling terdepan dalam melaksanakan dari gagasan tersebut, adalah pilihan kesolehan yang bijaksana.*
(Cerita Mang Nata, karya buku untuk Indonesia/Perpusnas RI)