Teh wulan :
Khawatir, cemas adalah keadaan manusiawi yang bisa dialami oleh semua orang. Salah satu sebabnya dari informasi yang berlebihan.
Mr. Om :
Motif berita dikemas bisa jadi hanya untuk viral dan rating naik. Perbanyak literasi sebagai pembanding adalah upaya yang bijak.
Teh wulan :
Masyarakat awam biasanya seperti itu termakan oleh informasi yang lebih heboh
Mr. Om :
Karakter pikiran atau otak pada umumnya akan seperti itu, tidak dibatasi oleh strata. Kaitan informasi dengan emosi sangat erat dan bersinggungan. Misalnya melihat info kecelakaan saja, emosi khawatir muncul. Otak itu seperti tombol digital, ketika infonya negatif maka emosi yg muncul bisa menjadi negatif. Saat emosi negatif maka tubuh mengeluarkan enzim negatif juga. Sebaliknya emosi positif mengeluarkan enzim positif pula.
Teh Wulan :
Kalau begitu cemas, sedih, marah apakah emosi negatif Mr. Om... ?
Mr. Om :
Pikiran bagian dari fungsinya otak, salah satu isinya adalah pengetahuan atau informasi. Ada bagian lain dari otak yang merespon isi pengetahuan atau informasi yaitu emosi dalam bentuk marah, kecewa, kawatir (emosi negatif). Bahagia, senang, gairah, semangat (emosi positif)
Teh wulan :
Begitu ya, Mr. Om ?
Mr. Â Om :
Jika berkaitan dengan informasi, maka perbanyak pengetahuan sebagai bentuk stabilisasi emosi. Jika tidak ada info lain, hapus abaikan info negatif yang ada dipikiran tersebut.
Mang nata :
Bagaimana caranya Mr. Om, menghapus atau menghalau emosi negatif yang terlanjur mengendap ?.
Mr. Â Om :
Caranya banyak, diantaranya relaksasi pernapasan sebagai asupan oksigen ke otak, karena otak 85% isinya air (H2O). Bisa juga relaksasi dengan olah raga, yoga, senam, meditasi, sholat dengan gerakannya yang thumaninah. Banyak minum air putih juga salah satu upaya dalam hal ini sebagai asupan oksigen. Ini sebagai upaya fisik
Mang nata :
Keren Mr. Om, Â lanjutkan !.