Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengelola Pikiran & Emosi untuk Sikap Positif

19 Maret 2020   19:07 Diperbarui: 20 Maret 2020   04:28 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mr. Om, Teh Wulan & Mang Nata

Teh wulan :
Khawatir, cemas adalah keadaan manusiawi yang bisa dialami oleh semua orang. Salah satu sebabnya dari informasi yang berlebihan.

Mr. Om :
Motif berita dikemas bisa jadi hanya untuk viral dan rating naik. Perbanyak literasi sebagai pembanding adalah upaya yang bijak.

Teh wulan :
Masyarakat awam biasanya seperti itu termakan oleh informasi yang lebih heboh

Mr. Om :
Karakter pikiran atau otak pada umumnya akan seperti itu, tidak dibatasi oleh strata. Kaitan informasi dengan emosi sangat erat dan bersinggungan. Misalnya melihat info kecelakaan saja, emosi khawatir muncul. Otak itu seperti tombol digital, ketika infonya negatif maka emosi yg muncul bisa menjadi negatif. Saat emosi negatif maka tubuh mengeluarkan enzim negatif juga. Sebaliknya emosi positif mengeluarkan enzim positif pula.

Teh Wulan :
Kalau begitu cemas, sedih, marah apakah emosi negatif Mr. Om... ?

Mr. Om :
Pikiran bagian dari fungsinya otak, salah satu isinya adalah pengetahuan atau informasi. Ada bagian lain dari otak yang merespon isi pengetahuan atau informasi yaitu emosi dalam bentuk marah, kecewa, kawatir (emosi negatif). Bahagia, senang, gairah, semangat (emosi positif)

Teh wulan :
Begitu ya, Mr. Om ?

Mr.  Om :
Jika berkaitan dengan informasi, maka perbanyak pengetahuan sebagai bentuk stabilisasi emosi. Jika tidak ada info lain, hapus abaikan info negatif yang ada dipikiran tersebut.

Mang nata :
Bagaimana caranya Mr. Om, menghapus atau menghalau emosi negatif yang terlanjur mengendap ?.

Mr.  Om :
Caranya banyak, diantaranya relaksasi pernapasan sebagai asupan oksigen ke otak, karena otak 85% isinya air (H2O). Bisa juga relaksasi dengan olah raga, yoga, senam, meditasi, sholat dengan gerakannya yang thumaninah. Banyak minum air putih juga salah satu upaya dalam hal ini sebagai asupan oksigen. Ini sebagai upaya fisik

Mang nata :
Keren Mr. Om,  lanjutkan !.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun